Waykanan – Bupati Waykanan, Radezn Adipati Surya “berang”, pasalnya pera tenaga Kesehatan dibawah naungan Dinas Kesehatan kebupaten setempat tidak on time pada saat digelarnya acara Hari Kesehatan nasional (HKN) ke-59, di Lapangan Merdeka Argomulyo, Kecamatan Banjit, Kamis (07/12/2023).
Acara yang seharusnya dimulai pukul 08.00 WIB, baru dilaksankan pukul 10.30 WIB, karena banyak nakes dari berbagai puskesmas di kabupaten tersebut belum hadir, kalau saja hadir itupun hanya kepala puskesmasnya saja.
“Kalian ini kehilangan momen penting, ini jam berapa. Coba sampai jam segini pukesmas yang datang ada yang hanya berapa glintir. Ini kan acara kamu orang,” kata Bupati dengan nada tinggi, saat memulai sambutanya diatas panggung.
Bupati yang sudah hadir duluan dan berhenti singgah di rumah kediaman Kepala Puskesmas Banjit, diduga sempat menunggu lama, agar para nakes dari 20 puskesmas yang ada di Kabupaten Waykanan tersebut hadir semua.
“Kalau ada acara, misalnya di Pakuanratu sana, saya jam 4 subuh sudah berangkat, agar tepat waktu. Kita harus menghargai waktu, itu namanya disiplin,” kata dia.
Berkaitan dengan HKN, orang nomor satu di Waykanan tersebut mengatakan, tranformasi kesehatan adalah tonggak penting dalam sejarah perjalanan Bangsa Indonesia menuju bangsa yang maju, tidak hanya di kota besar, tapi hingga plelosok daerah.
“Tidak lupa Saya mengajak seluruh masyarakat untuk turut membangun kesehatan, dimulai dari diri sendiri, keluarga, dan lingkungan sekitar kita. Mari kita bangun bersama tubuh dan jiwa yang sehat dan kuat demi Indonesia Emas 2045,” ujarnya.
Adipati menjelaskan, pada Transformasi keempat terdapat pembiayaan kesehatan dari pembiayaan yang tidak efisien menjadi transparan dan efektif, melalui Rencana Induk Bidang Kesehatan (RIBK) agar upaya-upaya pembangunan kesehatan yang dilakukan menjadi sinkron, selaras, dan sinergis di seluruh Indonesia.
Bupati mengatakan, pada Transformasi kelima terdapat transformasi SDM Kesehatan dari tenaga kesehatan yang kurang menjadi cukup dan merata dimulai dari ketersediaan dokter spesialis, dokter dan tenaga kesehatan prioritas yang merata disetiap fasilitas kesehatan.
“Dalam transformasi menjadi enam pilar utama yang akan membentuk pondasi kuat, pertama, layanan primer dimana sekarang beralih untuk fokus dari mengobati menjadi pencegahan, pelayanan primer harus memberi akses layanan kesehatan dasar kepada seluruh masyarakat, dengan mengedepankan layanan promotif dan preventif berdasarkan siklus hidup manusia,” kata dia.
Sementara itu, ditempat berbeda Kadis Kesehatan Waykanan, Srikandi berharap, kedepan bisa meningkatkan kolaborasi dan sinergi antara Rumah Sakit, Puskesmas, klinik dan organisasi profesi yang ada di kabupaten setempat.
“Mengapa harus Meningkatkan kolaborasi itu, agar semua tempat Kesehatan yang ada di kabupaten kit aini dapat memberikan pelayanan yang baik kepada Masyarakat,” kata Srikandi.