“Banjit Terisolir” Jalanya Bekas Sungai Dikeringkan

“Banjit Terisolir”

“Banjit ini akan jadi kecamatan terisolir, mau keluar kecamatan lain lewat jalan mana aja ya kayak lewat bekas sungai,” celoteh kawan sambil garuk-garuk kepala, di sebuah warung makan padang tak jauh dari kantor kecamatan Banjit.

Aku yang sedang menikmati nasi sayur telor hanya menyeringai mendengar perkataan kawan, sambil sesekali menyeka mulutku yang belepotan terkena kuah sayur terlor.

Kayak janji pemangku jabatan, waktu kampanye lancar sekali ngomong untuk menebar berjanji, setelah jadi ternyata banyak jawaban yang diberi, dari itu bukan milik kabupaten, sampai sudah kita usulkan, berdoa aja.

“Nahkan, apa ku bilang. Kalau kataku lebih baik jalan kita hancur gini, jadi kalau nanti ada pencalonan lagi bisa untuk bahan kampanye. Kalau saat kampanye, langit aja bisa di cat,” tampal sahabat Saraya tertawa lebar, di tangan kanannya secangkir kopi kental manis yang sudah dingin.

Mungkin kelamaan, jadi kopinya dingin. Kayak dinginnnya pejabat yang sudah nyaman dengan kursi empuk jabatannya, lebih mendengarkan penjilat dari pada orang yang memiliki potensi.

Penjilat meski ga bisa ngapa-ngapain dengan profesi yang katanya hebat, akan lebih di dengar, meski waktu pelaksanaannya menggunakan tenaga lain dari daerah lain. Karena sanggup menjilati pantat pejabat yang sudah kotor.

“Sabar, inikan pejabat pemangku jabatan daerah juga baru duduk di kursi empuknya,  belum lama di lantik. Jadi sabar aja. Tunggu aja, akan indah pada waktunya,” jawab sahabatbatku yang duduk manis di sebalahku, sambil meraih kerupuk renyah.

Renyahnya seperti omongan pejabat, yang seneng lempar tanggungjawab, “Ini milik provinsi” kalau tanya ke provinsi “Ga ada usulan dari kabupaten”. Jadi, jangan heran, jalan yang masih layak pakai di rehab, yang sudah ambuardul dibiarkan.

“Lah, percuma juga di viralkan. Toh, warga masih mau kok gotong royong nimbun jalan. Lama-lama kal uterus di timbun, kan bisa rata juga,” kataku, asal jawab, sambil nyelonong pergi keluar warung, cari utangan rokok.

Tinggalkan Balasan

error: Berita Milik GNM Group