Duka Menyelimuti Keluarga Mahasiswi Tewas Usai Melahirkan Asal Kasui, Korban Telah Dimakamkan

Duka Menyelimuti Keluarga Mahasiswi Tewas Usai Melahirkan Asal Kasui, Korban Telah Dimakamkan
Ilustrasi

Waykanan – Duka mendalam menyelimuti keluarga SL (20), mahasiswi di salah satu perguruan tinggi Lampung, warga Kecamatan Kasui, Kabupaten Waykanan. Korban telah di makamkan di tanah kelahirannya.

Kepala Kampung Tanjungbulan, Sahbani menagatakan, usai kejadian naas tersebut, Juma’at (20/6/2025) sekitar pukul 03.00 WIB dini hari, korban langsung di makamkan.

“Sudah, seharian itulah. Kejadian itu Kamis. Keluarga langsung jemput kesana (Bandarlampung,RED), untuk dibawa pulang ke Kasui. Sudah malam sampai rumah duka. Jadi setelah melalui prosesi, korban langsung di makamkan malam itulah,” katanya.

Sebagai Kepala Kampung, Sahbani mengucapkan bela sungkawa buat keluarga korban.

“Apapun kejadiannya, semua ini musibah.Semoga korban diberikan Ampunan dosanya, dan mendapatkan tempat yang layak di sisi-Nya. Keluarga yang ditinggal mendapatkan ketabahan,” ujarnya.

Mengani proses hukum bagi kekasih Korban, Ferdi Dwi Saputra Sarbayu. Kepala Kampung Tanjungbulan menyerahkan sepenuhnya kepada pihak penegak hukum.

Sebelumnya diberitakan,  SL (20), mahasiswi di salah satu perguruan tinggi Lampung tersebut tewas usai melakukan aborsi di dalam kamar kosnya. Jasad korban saat ini berada di ruang jenazah RS Bhayangkara Polda Lampung.

Peristiwa ini terjadi pada Kamis (19/6/2025) dini hari di wilayah Kecamatan Kedaton, Kota Bandar Lampung.

Kapolresta Bandarlampung, Kombes Alfret Jacob Tilukay menginformasikan bahwa kasus tersebut masih dalam proses penyelidikan polisi.

“Benar, kami mendapatkan laporan terkait peristiwa seorang wanita yang berstatus sebagai mahasiswi perguruan tinggi di Lampung ditemukan dalam keadaan tak sadarkan diri di dalam kamar kosnya,” katanya, Kamis (19/6/2025).

Kemudian teman-teman korban membawanya ke rumah sakit, namun karena kondisi sudah lemas hingga akhirnya dinyatakan meninggal dunia.

Bukan Aborsi

Misteri kematian tragis SL (20), mahasiswi asal Kasui, Waykanan, akhirnya terkuak. Polisi memastikan, korban bukan tewas akibat aborsi, melainkan karena pendarahan hebat usai melahirkan sendiri di kamar kos.

“Korban melahirkan seorang diri, tanpa bantuan siapa pun. Akibatnya, ia mengalami pendarahan hebat hingga lemas tak berdaya,” tegas Kapolsek Kedaton, AKP Budi Harto, Sabtu (21/6/2025).

Korban sempat dilarikan ke Klinik Kosasih. Namun sayang, tidak ada tenaga medis di lokasi. SL akhirnya dibawa ke RS Bhayangkara, tapi nyawanya tak tertolong. Saat tiba, dia sudah dalam kondisi tak bernyawa.

Buang Bayi ke Sungai Lamteng, Kekasih Korban jadi Tersangka

Usai Pacarnya Tewas Karena Aborsi, Polisi menggelandang Ferdi Dwisaputra Sarbayu, pria yang menjadi kekasih Siska Loviani (20), korban yang juga mahasiswi asal Kasui, Kabupaten Waykanan.

Diduga kuat, Siska melakukan pengguguran janin secara diam-diam bersama sang kekasih.

Kasatreskrim Polresta Bandarlampung, Kompol Dhedy Adi Putra, membenarkan bahwa polisi telah mengamankan sang pacar korban yang diketahui bernama Ferdi Dwisaputra Sarbayu.

“Benar, sudah kami amankan kekasih korban untuk diperiksa secara intensif,” ujar Kompol Dhedy, Jumat (20/6/2025).

Dari hasil pemeriksaan awal, polisi mengungkap fakta mencengangkan! Ferdi mengakui bahwa dirinya ikut terlibat dalam proses aborsi tersebut. Lebih mengerikan lagi, janin hasil hubungan gelap itu dibuang ke sungai!.

“Kami telah temukan lokasi pembuangan janin, berada di aliran sungai wilayah Kecamatan Tegineneng, Lampung Tengah,” jelas Dhedy.

Bayi Ditemukan di Sungai Lamteng

Misteri keberadaan bayi hasil hubungan gelap SL, mahasiswi yang tewas usai melahirkan di kamar kos, akhirnya terungkap.

Jasad sang bayi ditemukan sudah tak bernyawa di aliran sungai Tegineneng, Lampung Tengah, Sabtu pagi (21/6/2025). Tragisnya, bayi perempuan itu dibuang oleh kekasih korban, Ferdi Dwi Saputra Sarbayu, yang kini ditetapkan sebagai tersangka.

Penemuan jasad ini menguatkan dugaan kuat bahwa Ferdi tak hanya terlibat dalam hubungan gelap, tapi juga membuang darah dagingnya sendiri usai sang pacar meregang nyawa karena melahirkan tanpa pertolongan.

“Sudah ditemukan oleh tim tadi pagi sekitar pukul 06.00 WIB di aliran sungai wilayah Tegineneng,” ujar Kapolresta Bandarlampung, Kombes Alfret Jacob Tilukay.

Proses evakuasi dilakukan oleh tim Inafis Polresta Bandarlampung dan Polsek Kedaton. Jasad bayi direncanakan akan dibawa ke RS Bhayangkara untuk pemeriksaan lebih lanjut.

Ferdi, yang sempat menghilang, kini sudah ditahan di Mapolsek Kedaton. Polisi menjeratnya dengan pasal berat atas perbuatannya yang dinilai tidak manusiawi.

 

Tinggalkan Balasan