PALEMBANG – Kesaksian Aipda Wara Andany dalam sidang penembakan tiga polisi di Waykanan bikin geram Ketua Majelis Hakim Pengadilan Militer 1-04 Palembang. Bukannya menjelaskan dengan gamblang, Kanit Reskrim Polsek Negara Batin itu justru dinilai berbelit-belit.
Sidang yang digelar Senin (23/6/2025) itu awalnya berjalan normal. Namun suasana mendadak panas saat Ketua Hakim, Kolonel CHK Fredy Ferdian Isnartanto, mulai mencecar Aipda Wara soal keterkaitannya dengan terdakwa, Kopda Bazarsah.
“Saksi mengenal terdakwa?” tanya hakim.
“Siap kenal, Komandan,” jawab Wara.
Tapi ketegangan makin terasa saat hakim mempertanyakan soal sabung ayam yang dikelola Bazarsah, yang bahkan sempat viral di media sosial. Wara malah mengaku tak tahu-menahu.
“Informasi gelar gelanggang, sudah tahu di medsos. Malah bilang tidak tahu, masak tidak tahu. Ini bukan soal institusi, kawan, ini soal keadilan!” semprot hakim dengan suara meninggi.
Bukan cuma soal sabung ayam, hakim juga heran karena penggerebekan arena itu dilakukan tanpa melibatkan Polisi Militer atau Kodim, padahal yang dikejar adalah anggota TNI yang dikenal membawa senjata api.
Ketika ditanya soal tembakan, Wara menyebut suara letusan pertama datang dari dalam arena. Ini justru bertentangan dengan kesaksian sebelumnya yang menyebut tembakan datang dari luar.
“Hah, dari dalam? Semua saksi bilang dari luar. Dor-dor (suara tembakan) kemudian Bazarsah ini mengambil senjata dan menembak,” ujar hakim dengan nada heran.
Namun Wara tetap bersikukuh dengan keterangannya. Menurut dia, Bazarsah sedang sibuk memasang jalu ayam saat suara tembakan pertama terdengar, baru kemudian mengambil senjata dan menembak balik.
Ketua Hakim pun mencatat keterangan Aipda Wara, meski tampak tak puas dengan kesaksian tersebut.
“Saudara ini Kanit Reskrim, dari tadi jawabnya enggak tahu terus,” cetus hakim menutup sesi pemeriksaan.