Waykanan- Seluruh gaji selama menjabat Bupati Waykanan, Diberikan untuk kepentingan masyarakat. Jika tidak tidak serius mengabdi untuk kemajuan daerah, maka Waykanan selamanya tidak aka nada kemajuan.
Hal itu di ungkapkan Bakal Calon (Balon) Bupati Waykanan, Resmen Kadapi bincang santai, di Hotel Al Haadi Baradatu, Waykanan, Sabtu (20/07/2024).
“Kalimat ini bukan hanya saya katakana sekarang, tapi setiap kali bertatap muka dengan para warga pada pengukuhan tim di setiap kampung,” katanya.
Jika tidak serius mengabdi, kata Kadapi, untuk apa menjadi pemimpin Waykanan, karena saat ini banyak yang menjadi keluhan masyarakat, dan itu tidak hanya di dengarkan, dan di tampung.
“Dari mulai Pendidikan tidak berkualitas, Kesehatan yang harus bayar, pupuk. Tetapi yang menjadi keluhan terbanyak adalah masalah jalan,” ujarnya.
Menurutnya, warga bukan mimenta jalan itu mulus seperti tol, tetapi paling tidak jalan itu halus. “Ukuran halus itu, mobil ceper ga nyangkut lagi, mobil tinggi enak meluinya. Ini jangankan mobil, motor saja susah mau pilih jalan untuk di lalui,” kata Kadapi.
Masalah jalan, kata Kadapi yang sudah memantapkan berpasangan dengan Cik Raden, bukan hanya karena di tempat warga tersebut hancur.
“Bisa jadi di lokasinya jalannya bagus, tapi Ketika mereka hendak keluar kampung, jalannya ketremu yang mayoritas sulit dilalui. Baradatu misalnya, jalan mereka bagus, tapi Ketika mereka akan ke Banjit misalnya, apa nyaman melui jalan yang rusak itu,” kilahnya.
Bagaimana menciptakan jalan ini halus. Jika janji Kadapi satu tahun jalan bisa tertangani semua.
“Lah tentunya kalau hanya mengandalkan PAD (Pendapatan Asli Daerah, RED) ya gak akan mampu. Kita ini punya bapak, istilahnya. Waykanan ini adalah anak, kalau di Pusat sana kita ga pandai lobi tentunya kecul semua. Mau gembel-gembel di Jakarta sana, yang penting dapat dana kitab awa ke Waykanan ini untuk membangun, terutama jalan Ibu Kota. Itu kan wajah, daerah,” ujarnya.
Begitu juga masalah Pendidikan, lanjut Kadapi, pengolahannya sama. Karena setiap kebutuhan daerah itu tinggal bagaimana kiprah pemimpin.
“Nanti dululah, ngomongkan itu punya Provinsi, Pusat. Emang mereka tahu, bagaimana Waykanan ini, kalau kita ga minta, mereka tahunya Waykanan bagus-bagus aja. Lah, kayak minta sama bapak, kalau sudah berkali-kali kita ngomong, ntah duit dari mana diadakannya. Apa anak-anaknya bertanya duit dari mana, enggak kan. Tahunya terimakasih aja,” kata Pengacara Muda tersebut.