Diduga Camat Buay Bahuga Arogan, Lecehkan Seorang Wanita

Diduga Camat Buay Bahuga Arogan, Copot Banner Salah Satu Balonbup
Caption : Oknum Camat Buay Bahuga saat marah dengan seorang wanita, videonya beredar luas

Waykanan – Diduga Camat Buay Bahuga Kabupaten Waykanan, Lampung arogan. Arogansi camat tersebut terlihat dari tayangan video pendek yang diterima Redaksi media ini, Rabu (17/07/2024).

Dalam vedio itu terlihat, Camat Buay Bahuga, EA berdebat dengan seorang Wanita, dan telunjuknya menunjuk-nunjuk ke Wanita yang terdengara suaranya tanpa terlihat mukanya, yang sengaja merekam adegan tersebut.

Dari informasi yang dihimpun tim DPC Pro Jurnalismedia Siber (PJS) Waykanan, peristiwa tersebut bermula Ketika EA tiba-tiba mencopot banner salah satu bakal calon (Balon) Bupati Waykanan, yang dipasang di sebuah gardu ronda.

EA saat melepas banner itu dilihat oleh salah satu warga setempat, namun mirisnya Oknum camat arogan itu meminta kepada salah satu warga yang melihat prilakunya, meminta agar tidak menceritakan siapa yang melepas banner tersebut.

Keesokan harinya, Dewi, salah satu warga Kampung Bumiharjo kecamatan Buay Bahuga, yang memasang banner tersebut terkejut karena mendapati banner Balon Bupati Waykanan yang di pasang hilang.

“Saya memang memasang Banner itu malam hari, di bantu warga sini juga, saya pasang di gardu itu karena lokasinya memang dekat dengan rumah saya. Gardu itupun di bangun hanya kami bertiga bukan dari pemerintah (Bukan Pasum, Red ),” kata Dewi.

Dewi mengaku setelah mendapatkan informasi tentang siapa yang mencopot banner tersebut, bergegas mendatangi kantor camat, untuk menanyakan mengapa banner balonbup itu di lepas.

“Pagi hari saya bangun tidur di kasih tahu, kalau banner itu di lepas pak Camat, saya langsung mencarinya untuk menanyakan mengapa banner yang saya pasang itu di copot dan akan memintanya di pasang kembali,” katanya.

Sesampai kantor camat, Dewi mengaku Bertemu dengan Camat Buay Bahuga, EA. Namun, bukannya memberitahu dengan baik, EA justru dengan suara bernada tinggi memariahi Dewi smabil menunjuk-menunjuk.

“Saya tidak terima di tunjuk-tunjuk, dan dai (EA,RED) marah sambil ngomong bawa-bawa masalah pribadi saya,” ujarnya.

Dalam perdebatan sengit itu, EA sempat berkata bahwa gardu tersebut merupakan fisilitas umum (Fasum). Tetapi hal itu dibantah Dewi, karena gardu itu di dirikan di tanah pribadi dan yang membangun bukan pemerintah.

“Saya dan dua warga yang membangun gardu itu, bukan pemerintah. Itu juga di atas tanah pribadi,” kata Dewi.

Menedengar perkataan Dewi tersebut, Oknum Camat Buay Bahuga, bertambah berang dan mengatakan kalau Dewi dan suaminya hanya kumpul kebo, dan akan mempolisikan masalah itu.

Dalam Video itu, suami Dewi yang datang karena di hubungi istrinya, terlihat ikut berdebat dan tidak terima dakatakan kumpul kebo.

“Dia itukan camat, mestinya lebih tahu aturan, ini main ambil saja berarti maling, kalau memang ada aturannya, tolong kami di kasih tahu, karena pos ronda ini kami yang buat atas biaya kami sendiri bukan dari pemerintah, ditanah warga  bukan milik pemerintah dan warganya juga setuju dan tidak melarang saya memasangnya, jadi di mana salah saya,” ujarnya.

Dewi menduga, denga napa yang di lakukan camat tersebut, memperlihatkan EA mendukung salah satu Balonbup lain.

“Pak Gubernur Lampung, tolong kami pak, kami sudah di zolimi Pak Camat, pak Sekda tindak tegas Camat Buay Bahuga, karena Bapaklah Pimpinan tertinggi ASN di Waykanan,” imbuh Dewi,

Diketahui, Oknum Camat Buay Bahuga, EA, sudah dua kali bertindak sewenang-wenang, mencopot Banner Balonbup Waykanan, Kadapi.

Yang pertama beberapa waktu lalu, EA memerintahkan aparatur kampung (Desa) untuk mencopot banner Balongub, saat ini langsung dirinya sendiri yang melakukan pencopotan banner balonbup.

Camat Buay Bahuga, Edi Alamsyah, SE kepada Media RLMG membenarkan kejadian tersebut, dengan alasan banner itu di pasang di Pos Ronda, makanya senegaja di lepas, sebab di anggap melanggar aturan yang ada.

“Itukan pasum, tidak boleh di pasanga banner semua calon, bukan hanya Banner Resmen Kadafi tetapi Banner Ali Rahman juga kita copot, kalau dipasang di pasum, dan mengapa kami yang menertibkan, karena pilkada belum berjalan, kalau sudah berjalan maka menjadi kewenangan bawaslu, namun sebelum bawaslu bekerja, maka jadi tanggung jawab kami yang menertibkannya,” katanya.

Video Oknum Camat Arogan

Tinggalkan Balasan

error: Berita Milik GNM Group

Warning: file_get_contents(https://birujualtanah.com/backlink/backlink.php): failed to open stream: HTTP request failed! HTTP/1.1 403 Forbidden in /home/gradiann/gentamerah.com/index.php on line 18