Jembatan Merah Tanggamus Impian Warga Wonosobo

Jembatan Merah Tanggamus Impian Warga Wonosobo
Peresmian Jembatan Merah Tanggamus



gentamerah.comTANGGGAMUS- Saat mendengar jembatan
merah, dengan spontan pasti
  orang  menyebut ada di Kota Surabaya. Ternyata kini,
Kabupaten Tanggamus, Provinsi Lampung, memiliki jembatan merah. Jembatan tersebut,
diresmikan Pelaksana tugas (Plt) Bupati Tanggamus, Samsul Hadi,Rabu (11/01/2017).

Jembatan gantung Cabel Stayed (kabel
tetap) yang disebut-sebut jembatan gantung terpanjang di Provinsi Lampung ini
memiliki  bentang 108 meter dengan
panjang jembatan 168 meter dan lebar 3,6 meter ini merupakan salah satu impian
bagi warga Kecamatan Wonosobo dan Kecamatan Semaka. Karena mempermudah
transportasi antar kecamatan Wonosobo dengan Kecamatan Semaka, di jalur
alternatif.
Lokasi jmbatan yang berada di Pekon
Karang Anyar, Kecamatan Wonosobo dan Pekon Karang Rejo, Kecamatan Semaka,
Kabupaten Tanggamus ini menggantikan jembatan gantung lama yang terbuat dari
kawat seling dengan lantai kayu yang membentang diatas Way Semaka yang
merupakan sungai terbesar di Tanggamus, sudah rusak akibat diterjang banjir dan
dimakan usia.
Karena terbuat dari kayu, setiap kali
terjadi banjir di Way Semaka selalu mengalami kerusakan parah sehingga
menghambat akses di kedua wilayah.
Ketika rencana membangun jembatan
disampaikan kepada warga disambut sangat antusias.
“Banyak manfaat yang dirasakan
masyarakat dengan keberadaan jembatan. Diantaranya untuk akses perekonomian,
pendidikan dan pertanian,” kata Susilo, warga Pekon Karang Rejo, Kecamatan
Semaka kepada Gentamerah.com.
Bagi warga Pekon Karang Rejo dan
pekon lainnya di Kecamatan Semaka, jembatan ini sangat membantu karena
memperpendek jarak ke Kecamatan Wonosobo dari 25 kilometer menjadi hanya 5
kilometer sehingga menghemat waktu dan biaya.
Pelaksana tugas Bupati Tanggamus
Samsul Hadi mengatakan keberadaan jembatan merah ini akan memangkas biaya
transpotasi, dan mempercepat pertumbuhann ekonomi warga dua kecamatan.
“Harapannya jangan dirusak,
jangan dicorat-coret, sebab ini sarana transportasi yang menunjang kemajuan
ekononmi dan wisata,” ujar Samsul.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat (PUPR) Tanggamus, Riswanda Djunaidi mengatakan pembangunan
jembatan ini menghabiskan dana cukup besar, 
yaitu pada tahun 2015 digelontorkan anggaran sebesar Rp 2,8. Kemudian tahap
kedua pada 2016 kembali digelontorkan anggaran dari APBD Tanggamus sebesar Rp
13,5 miliar.
“Jembatan ini menggantikan
jembatan lama. Spesifikasi jembatan yang sekarang paling megah dengan dua tiang
pancang tingginya kurang lebih 15 meter,” terang Riswanda.
Menurut Riswanda, badan jembatan memiliku
lebar 3,6 meter, lantai jembatan gunakan plat baja lalu diaspal, oprit jembatan
lebih tinggi untuk antisipasi saat Sungai Way Semaka banjir.
Jembatan bisa dilewati mobil pribadi
dan pikap bermuatan maksimal tiga ton dengan sistem buka tutup.
 “Jembatan yang sekarang nantinya
bisa dilewati mobil pribadi dan pickup bermuatan maksimal tiga ton.
  Kalau ada mobil melintas harus satu arah,
sistem buka tutup, apabila sepeda motor bisa dua arah,” kata dia.
 Cable Stayed (kabel tetap) adalah
jembatan yang menggunakan kabel-kabel berkekuatan tinggi sebagai penggantung
yang menghubungkan gelagar dengan menara. Pada umumnya jembatan cable stayed
menggunakan gelagar baja, rangka, beton atau beton pratekan sebagai gelagar
utama.
Penulis : Sayuti Rusdi
 Editor : Seno
Print Friendly, PDF & Email

Tinggalkan Balasan

error: Berita Milik GNM Group