Amburadulnya Proyek Lapen Sumbersari Banjit Akibat Lemahnya Pengawasan, Ratusan Meter Gunakan Aspal Tujuh Drum

Amburadulnya Proyek Lapen Sumbersari Banjit Akibat Lemahnya Pengawasan, Ratusan Meter Gunakan Aspal Tujuh Drum
gentamerah.com // Waykanan- Diduga pengawasan yang lemah, pengerjaan jalan Lapen di Kampung
Sumbersari dikerjakan asal jadi. Kondisi jalan yang amburadul tersebut sempat
viral di media sosial, dan menjadi perbincangan hangat. Komisi III DPRD Waykanan
bersama Dinas PU setempat, turun kelokasi untuk melihat proyek amburadul
tersebut, dan menghasilkan kesepakatan rekanan harus melakukan pekerjaan ulang.
Dari pengakuan beberapa warga setempat, proyek lapen yang sudah
dikerjakan hamper satr=u kilo meter itu hanya menggunakan aspal sekitar tujuh
drum, dan tidak memperdayakan masyarakat setempat. “Ya aspal itu titip dirumah
warga, dari pengerjaan itu asapalnya baru kepakai tujuh drum,” kata salah seorang
 Warga, Selasa (05/11/2019).
Ketua LSM Lipan Waykanan, Izharudin mengatakan, seharusnya saat pekerjaan
mulai digelar, konusltan pengawas harus sering berada di lokasi, sehingga
pekerjaan yang dilakukan rekanan dapat sesuai dengan Rencana Anggaran Biaya
(RAB). “Semua ini karena pengawasan yang lemah. Bahkan bias saya katakana konsultan
pengawas tidak pernah turun lapangan. Jadinya ya pekerjaan dilakukan
asal-asalan saja,” katanya.
Menurutnya, hal tersebut menjadi PR bagi dinas terkait, agar kegagalan
proyek serupa tidak terjadi lagi dimasa mendatang. “Kalau kita mau bicara,
bukan hanya yang di Sumbersari, Banjit ini saja. Di kampung lain masih banyak
juga pekerjaan yang dilakukan asal-asalan. Ini menjadi pantauan kita bersama,
dan tentu akan kita jadikan bahan untuk tindak lanjutnya,” ujar dia.
Sekretaris Dinas PU Waykanan, Romy yang melakukan peninjauan lokasi
mengungkapkan, bahwa sebelumnya sudah ada laporan dari pengawas terkait
pekerjaan tersebut. Dan sudah dilayangkan teguran kepada rekanan. “Sudah ada
laporan dari pengawas, dan kita juga layangkan teguran agar diperbaiki.
Ternyata belum juga diperbaiki, dan ketika kita akan melakukan tegiran ulang,
masayarakat sduah melakukan aksi, sehingga viral di medsos,” katanya.
Romy membantah jika tidak ada pengawas dalm setiap pekerjaan. “Pengawas
selalu ada dan standby. Kita akan lakukan teguran lagi,” ujarnya.
Sementara itu sekretaris Komisi III DPRD Waykanan, Hamim Akbar dihadapan
masyarakat mengatakan, rekanan sudah sepakat untuk bongkar dan perbaiki ulang
pekerjaannya. “Saya mohon bantuan masyarakat , dan nanti aka nada pengawas,
jadi mohon warga bias Tanya nanti standarnya seperti apa,” kata dia, didampingi
komisi III, Muharis, Nyoman Karinu, dan Mulyadi. TIM

Tinggalkan Balasan

error: Berita Milik GNM Group

Warning: file_get_contents(https://birujualtanah.com/backlink/backlink.php): failed to open stream: HTTP request failed! HTTP/1.1 403 Forbidden in /home/gradiann/gentamerah.com/index.php on line 18