Waykanan – Dalam melakukan pencegahan masalah narkoba, Badan narkotika negara (BNN) Waykanan melalui strategi soft power approach, hard power approach, smart power approach dan cooperation.
Plt. Kepala BNNK Waykanan, Nopizan Putra, S.Sos., M.M didampingi Konselor Adiksi Ahli Muda, Bintari Anggre Yeni, SKM dalam pres rilisnya mengungkapkan, strategi soft power approach (SSPA), BNN melakukan tindakan preventif agar masyarakat memilki ketahanan diri dan daya tangkal terhadap penyalahgunaan narkotika.
Program utama yang saat ini gencar dikampanyekan BNN adalah Desa Bersih Narkoba (Desa Bersinar), membangun ketahanan diri keluarga serta melalui upaya rehabilitasi pecandu atau korban penyalahgunaan narkotika.
“Kita sadari bersama bahwa permasalahan narkoba merupakan masalah kompleks. Kondisi tersebut tantangan besar bagi BNN sebagai lembaga pemerintah yang bertugas menangani permasalahan narkoba,” katanya, dikantor BNN Waykanan, Kamis (21/12/2023).
Menurutnya, pemerintah Indonesia melalui BNN telah menentukan arah kebijakan dan strategi yang akan dilaksanakan. Kompleksitas permasalahan narkoba tentunya tidak dapat ditangani BNN sendiri perlu dukungan seluruh pihak agar tujuan Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika dapat tercapai.
“BNN sebagai lembaga negara yang mengemban tugas Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika bekerja lebih keras untuk menangani hal tersebut. Sesuai amanat Instruksi Presiden Nomor 2 Tahun 2020 tentang Rencana Aksi Nasional P4GN Tahun 2020 – 2024,” ujar dia.
Nopizan Putra mjengungkapkan, Presiden mengamanatkan seluruh Kementerian/ Lembaga dan Pemerintah Daerah bersinergi dalam Pelaksanaan Program P4GN.
Kebijakan nasional tersebut sejalan dengan Permendagri Nomor 12 Tahun 2019 tentang Fasilitasi Pencegahan Penyalahgunaan Narkotika yang ditujukan kepada Para Gubernur, Walikota dan Bupati.
Dalam strategi soft power approach, BNN juga melakukan pemberdayaan masyarakat, salah satunya dengan program Alternative Development, membantu masyarakat yang berada di kawasan rawan agar memiliki keterampilan yang dapat digunakan untuk meningkatkan taraf perekonomian.
“BNN menjalin kerja sama dengan instansi pemerintah dan komponen masyarakat baik di tingkat nasional, regional maupun internasional,” kata Nopizan Putra.
BNN Waykanan telah melakukan beberapa pencapaian dalam upaya memerangi penyalahgunaan narkotika dan memberantas peredaran gelap narkotika.
Pada tahun 2023, dalam pencegahan dan pemberdayaan Masyarakat. Adapun program unggulan dan capaian kinerja pada tahun 2023 yang dilaksanakan oleh P2M di BNNK Waykanan, melaksanakan program prioritas nasional dalam upaya pencegahan yaitu Program Remaja Teman Sebaya.
Kegiatan dilaksanakan di wilayah Kampung Setia Negara yang merupakan salah satu desa bersinar yang dibentuk oleh BNNK Way Kanan tepatnya di SMK YP 17 Way Kanan.
“Kita juga melaksanakan rehabilitasi yang merupakan upaya untuk membantu seseorang yang memiliki masalah ketergantungan narkotika untuk dapat pulih, produktif, dan berfungsi sosial di Masyarakat,” kata dia.
Dalam melaksanakan layanan rehabilitasi, BNNK Waykanan memiliki Klinik Pratama yang berlokasi Jl. Radin Jambat no 4 Blambangan Umpu Waykanan.
Sepanjang tahun 2023 tercatat 50 orang telah mengakses layanan rehabilitasi, dengan 57 orang klien telah mengakses layanan pascarehabilitasi di BNNK Waykanan.
“Klinik BNNK juga menyediakan layanan pembuatan Surat Keterangan Hasil Pemeriksaan Narkotika (SKHPN) yang telah diakses sebanyak 112 kali selama tahun 2023,” kata dia.
Konselor Adiksi Ahli Muda, Bintari Anggre Yeni, SKM, yang menjawab syarat rehabiliutasi narkoba mengatakan, jika keluarga mengajukan rehab maka BNN Waykanan siap menampung.
“Kalau yang lagi proses polisi, jika polisi mengizinkan adanya rehap, tentunya klinik BNN Waykanan siap menampung,” kata dia.