Baru Sebulan, Hotmix Simpang Segi Tiga Emas – Muara Tenang Sudah Hancur

Baru Sebulan, Hotmix Simpang Segi Tiga Emas - Muara Tenang Sudah Hancur

gentamerah.com Mesuji – Baru berumur satu bulan, pekerjaan peningkatan Hotmix ruas jalan Simpang Segi Tiga Emas – Muara Tenang, kondisinya sudah mulai retak dan berlubang.
Jalan yang dikerjakan rekanan pemenang tender PT. F.SYUKRI BALAK,
dengan panjang 5,4 kilometer dengan lebar 4,5 meter dan ketebalan aspal 6 centimeter tersebut belum lema diserahterimakan atau pra hand over (PHO) kepada dinas pekerjaan umum dan penataan ruang (PUPR).
Sontak saja hal itu menuai kritik dari berbagai kalangan masyarakat. Pasalnya, pekerjaan peningkatan jalan senilai Rp 11.160.900.000,- itu belum lama selesai dikerjakan dan dinikmati masyarakat manfaatnya kini kondisinya sudah mulai retak dan berlubang.
“Masyarakat memang sudah bertahun-tahun lamanya mendambakan infrastruktur jalan yang bagus. Beginilah kalo pemborong dari luar yang kerja di Mesuji, sudah pasti mereka mau cari untung banyak. Alhasil, pekerjaannya ya seperti ini kualitasnya asalan. Kalo sudah begini kan masyarakat juga yang dirugikan,”ujar salah satu warga Desa Muara Tenang yang enggan namanya dipublis, kepada media ini, Minggu (13/8/2017).
Sementara itu Kardinal selaku pengawas pekerjaan tersebut dari pihak rekanan PT.F.Syukri Balak saat dikonfirmasi media ini mengatakan bahwa pihaknya sudah berusaha semaksimal mungkin dalam proses pelaksanaan pekerjaan  menjaga kualitas dan kuantitas agar benar-benar dapat dirasakan masyarakat hasilnya.
“Bagaimana mau awet jalannya, sebab kemampuan jalan itu kan tipe C maksimal hanya 8 ton. Sementara kendaraan yang melintas tonasenya melebihi ketentuan, tapi sering kali kendaraan yang lewat muatannya diatas 10 ton. Mau sebaik apapun kualitas pekerjaan itu, jika tidak diimbangi dengan kesadaran pengguna jalan agar menyesuaikan dengan kemampuan jalan maka tetap akan rusak juga,”ujar Kardinal saat dikonfirmasi via ponselnya, Minggu (13/8).
Meski begitu lanjutnya, pihaknya berjanji akan segera memperbaiki kerusakan jalan tersebut, tanpa harus menunggu masa pemeliharaan final hand over (FHO) yakni selama enam bulan pasca PHO. “Akan segera kita perbaiki titik-titik jalan yang rusak, tanpa harus menunggu tiba masa waktu pemeliharaan,”tandasnya.
Penulis : Nara
 Editor : Seno
Print Friendly, PDF & Email

Tinggalkan Balasan

error: Berita Milik GNM Group