gentamerah.com Lampung Utara- Mengantisipasi kejadian yang dapat menyengsarakan masyarakat, terkait buruknya kualitas beras sejahtera (Rastra). Kondisi Rastra yang tidak layak konsumsi tertumpuk di gudang bulog Lampung Utara, menggugah pemkab setempat memperbaiki beras yang akan di gulirkan ke masayarakat.
Hal tersebut diungkapkan Asisiten ll Lampura, fahrizal Ismail usai melaksanakan pertemuan dengan Perum Bulog Subdrive setempat diruang kerjanya, Jumat (16/06/2017).
Menurutnya pemerintah daerah berkomitmen untuk memberikan yang terbaik kepada masyarakatnya, khususnya dalam bidang bantuam sosial kemasyarakatan seperti rastra atau raskin.
“Bupati sangat koncern terhadap masalah itu, makanya memerintahkan kami bersinergi dengan bulog untuk memberikan beras layak pada masyarakat miskin,”kata dia.
Pasca ditemukannya beras tidak layak konsumsi saat sidak dilaksanakan oleh Dewan Perakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Lampung Utara, pemerintah daerah setempat melaksanakan pertemuan dengan direksi Perum Bulog Subdrive di ruang Assisten II Bidang Kesra.
Menurut Fahrizal Ismail dari hasil pertemuan tersebut didapatkan data tempat dijadikannya penyimpanan beras yang diduga tidak layak konsumsi itu pada gudang nomor tiga. Diduga beras tersebut merupakan stok pengadaan pada Tahun 2016.
“Pihak bulog pun setuju untuk diganti, namun mereka masih menunggu petunjuk dari pusat dan provinsi terkait mekanismenya. Mudah-mudahan akan segera diganti dengan yang layak, karena ini menyangkut hajat hidup orang banyak. Khususnya mereka yang kurang mampu, dan pemerintah daerah berkomitmen untuk memberikan yang terbaik pada masyarakatnya,” katanya.
Sementara itu, bulog menjamin untuk penyaluran beras rastra Tahun 2017 memiliki kualitas yang baik. Setelah sebelumnya, memberikan sampel ke Bagian Perekonomian pemkab setempat. Untuk melihat kondisi beras yang akan dibagikan kepada masyarakat.
Kepala bulog Lampura, Guntur berjanji akan mengganti raskin atau rastra, bila masih ditemukan yang kurang layak diterima oleh masyarakat. Sebab, selama ini pihaknya mendistribusikan raskin dengan kualitas medium, dengan harga normal Rp 7.300/kg. Dan supliernya berasal dari daerah setempat atau lokal.
“Untuk masalah timbangan, kami memakai dua jenis yakni digital dan manual. Terkadang timbangan digital keakuratannya kurang dibandingkan yang manual. Oleh karenya ada yang kurang timbangannya saat menakar beras dalam kemasan 15 kg itu,”pungkasnya.