Miris…Tiga Bulan Gaji Petugas Kebersihan Tanggamus Tidak Dibayar

Tiga Bulan Gaji Petugas Kebersihan Tanggamus Tidak Dibayar
Foto Ilustrasi

gentamerah.com Tanggamus – Puluhan petugas
kebersihan dilingkungan Komplek Pemkab Tanggamus, Lampung mengeluhkan. Pasalnya
sudah tiga bulan gaji mereka belum dibayar. Guna menutupi kebutuhan rumah
tangga, mereka harus berhutang.

Kondisi ini tentu saja membuat
kehidupan kaum marjinal ini semakin sulit. Selama tiga bulan para petugas
kebersihan ini menggantungkan harapan bisa menyambung hidup dari gaji yang tak
seberapa sebagai petugas kebersihan. Tapi apa lacur selama 3 bulan mereka belum
mendapatkan gaji dan terkapar dalam menjalani hidupnya.
Penelusuran gentamerah.com,
Selasa (24/1/2017) di komplek Perkantoran Pemkab Tanggamus, beberapa petugas kebersihan
yang bertugas menyapu jalanan di komplek Pemkab mengaku  belum menerima gaji selama tiga bulan.  Dan untuk menutupi kebutuhan sehari-hari
terpaksa mereka mencari pinjaman atau menjual barang-barang berharga mereka.
Salah seorang petugas kebersihan,
Pariman mengaku belum dibayarkannya gajinya,mengaku tidak sanggup jika
menghadapi persoalan seperti ini terus menerus, gajinya tidak diterima sejak  November 2016 silam.
“Saya tidak sanggup bila gaji
terus tidak dibayar, dan kebutuhan ekonomi melonjak tinggi,” ujarnya saat
sedang menyapu disekitar jalanan di depan kantor Dinas Kesehatan, Selasa pagi
(24/1/2017).
Beruntung, Pariman memiliki keahlian
memijat (tukang urut), sehingga untuk kebutuhan sehari-hari seperti untuk makan
dan uang saku anaknya sekolah sedikit bisa diatasi. “Tetapi orang yang
ngurut juga jarang-jarang mas, ndak tiap hari ada yang urut,” kata dia.
Sementara itu,  sejumlah petugas kebersihan lain mengaku,
untuk memenuhi kebutuhan hidup, mereka 
terpaksa berhutang kesana-sini.
Mereka berharap para pejabat Pemkab
Tanggamus memperhatikan kehidupan mereka yang semakin sulit ditengah semakin
melambungnya harga kebutuhan pokok.
“Tolonglah kepada Pemkab
Tanggamus perhatikan nasib kami. Meski kami ini petugas kebersihan honorer,
tapi kami juga butuh makan dan uang untuk kelangsungan hidup,” ujar
seorang petugas kebersihan lainnya dan diamini rekan-rekannya.
Diakui belum turunnya gaji itu
membuat mereka bingung. Sebab uang tersebut akan digunakan untuk makan
sehari-hari dan biaya lainnya seperti beli gas, uang transfort dan jajan anak
sekolah, undangan dan sebagainya.
“Bagi kami gajian tepat waktu
sangat dibutuhkan. Selain membayar hutang juga kebutuhan pokok sehari-hari”
celetuk seorang petugas kebersihan yang mengaku “nyapu” di jalur dua
Kampung Baru.
Menurutnya,  untuk bertahan hidup, dia terpaksa kerja
serabutan mulai upahan sampai menjadi pemulung dengan mengumpulkan barang
bekas.
“Sekarang warung sudah tidak mau
dihutangin lagi, karena hutangnya sudah banyak. Sekarang yang saya harapkan
hanya gaji agar nggak malu sama pemilik warung,” harapnya.
Penulis : Sayuti Rusdi
 Editor : Seno

Tinggalkan Balasan