gentamerah.com| Lampung Timur- Pembangunan infrastruktur dan pengembangan sumber daya manusia (SDM) merupakan dua pokok pembangunan yang difokuskan oleh Kepala Desa Sukoharjo Kecamatan Sekampung, Lampung Timur, dalam pelaksanaan Dana Desa (DD).
Guna mencegah adanya kecurigaan warganya, Drsom, Kepala Desa Sukoharjo juga mengutamakan transparansi dalam realisasi pelaksaan dana desa.”Kita harus lebih terbuka dalam pelaksanaan dana desa ini, sebab masayarakat juga harus tahu untuk apa saja dana itu digunkan, dan berapa besarnya dana yang kita terima,” katanya.
Menurutnya, anggaran pendapatan dan belanja desa (APBDes) sebesar pendappatan Rp1.356.977.000. Anggaran tersebut diperoleh dari Pendaatan Asli Desa sebesar Rp8 juta, Dana Desa (DD) Rp817.670.00, Alokasi Dana Desa Rp434.964.000, Bagi Hasil Pajak Rp16.323.000.
“Selain itu, dana itu juga berasal dari BKP Rp6 juta, Garbing Indah Rp50 juta, Linmas Rp18 juta dan Silpa tahun 2016 sebesar Rp5,420 juta,” katanya.
Sementara untuk total pengeluaran sebesar Rp1.356.977.000 yang meliputi Bidang Penyelenggaraan Pemerintah Desa Rp382.155.000, Bidang Pelaksana Pembangunan Desa Rp694.136.000, Bidang Pembinaan Kemasyarakatan Rp98.800.000 dan Bidang Pemberdayaan masyarakat ssebesar Rp181.886.00.
Menurut Darson, Bantuan pemerintah pusat dengan anggaran sebesar Rp.817.670.000, dikelola untuk infrastuktur sebesar 80% , digunakan dalam pembangunan gorong-gorong, saluran Drainase, telford dan gedung Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), dan 20% digunakan untuk program pemerdayaan.
“Pembangunan jalan, terdiri dari jalan jenis Lapen sepanjang 2,01xm dengan anggaran Rp497.138.900, terletak didusun I,II dan III. Dan untuk pembangunan Telford dengan panjang 210x3m, berada didusun VIII dengan anggaran sebesar Rp36.901.000,” kata dia.
Darson mengungkapkan, untuk pembuatan Gorong-gorong Plat dengan ukuran 0,5×0,5x6M, berada didusun VI, sebanyak tiga unit dengan anggaran Rp19.313.100. “Untuk pembangunan gedung Paud kita laksanakan di dusun III dengan volume 4 meter dengan total anggaran Rp100.783.000,” ujarnya.
Dalam pelaksanaan pembangunan infrastuktur, kata Darson, sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
“Kalau jalannya bagus, gorong-gorongnya mudah dilalui tentunya ini akan mempermudah warga kita melakukan semua kegiatan, terutama dalam hal transportasi. Harapan saya warga bisa memelihara apa yang telah kita laksanakan, sehingga pembangunan itu bisa awet. Apalagi semua pekerja atau yang mengerjakan pembangunan itu semua warga kita sendiri,” kata Darson.
Debatnya seru ya, tapi itu menurutku. Karena seru menurutku belum tentu menurut mereka,” celoteh kawan sambil menikmati secangkir Kopi pait yang kubuat.
Waduh kades jabatannya ditambah dua tahun, kesempatan dikucak dan mengucak. Aturan yang pas tepat waktu mau Pilkada, jadi bisa untuk alat,” kata chat WA kawan, yang mulai gelisah
Kata Siapa Dimana-mana jalan hancur, kayak kubangan kerbau. Buktinya para elit politiknya, santai aja. Warganya diajak milih pemimpin mereka tetap semangat kok.