Editor : Yana
Lapangan Akan Dibangun Bapas, Ratusan Warga Gruduk Gedung DPRD Pringsewu
gentamerah.com| Pringsewu – Ratusan warga Kelurahan Pringsewu Timur gruduk Kantor DPRD Pringsewu, menolak rencana pembangunan Balai Pemasyarakatan (Bapas). Kemenhumkam yang memprakarsai pembangunan gedung Bapas diatas tanah lapangan Pringombo, Pringsewu Timur tersebut, diklaim lahan milik warga, Selasa (31/7/2018).
“Masyarakat Pringombo tetap menginginkan hak atas tanah lapangan sepak bola tersebut, karena kami juga memiliki bukti. Kami juga meminta lapangan tersebut dicoret dari aset Pemkab Pringsewu. Selain itu, tanah yang sempat digali kami minta ditutup kembali, karena lapangan itu akan dipakai untuk kegiatan HUT RI 17 Agustus mendatang,” kata Yalfa, kuasa hukum masyarakat.
Dalam dialog perwakilan warga yang mengatasnamakan Tim 15 dengan Pemkab bersama instansi terkait yang difasilitasi Komisi II DPRD, berjalan dengan alot. Bahkan sering terjadi saling potong pembicaraan. Demikian juga saat Kepala BPN Pringsewu, Alfarabi mejelaskan jika lahan tersebut merupakan pelimpahan aset dari Tanggamus ke Pemkab Pringsewu.
“Sertifikat tanah merupakan hak pakai milik Pemkab Pringsewu yang peruntukannya sebagai lapangan olahraga, waktu diajukan pengukuran luasnya tertera sekitar 7500 meter persegi, tapi setelah diukur, luasnya hanya 6.849 meter,” kata Alfarabi.
Yalfa meminta, agar BPN memberikan salinan wakaf tanah tersebut kepada DPRD dan warga. Namun, permintaan itu tidak bisa dikabulkan, dengan alasan dokumen seperti itu hanya bisa diberikan kepada penyidik polisi, kejaksaan termasuk hakim dan itupun jika tanah dimaksud sedang dalam proses penyidikan perkara.
Sementara Ketua Komisi II DPRD, Sahidin meminta kepada massa untuk tenang dan menyikapi persoalan tersebut dengan berkepala dingin. “DPRD memfasilitasi dengan menghadirkan pihak pihak terkait, mari kita diskusikan dengan baik untuk mencari jalan keluar,” kata Sahidin.
Saat Sekretaris Daerah Pringsewu, Budiman bertanya kepada warga, dapat atau tidaknya lapangan tersebut dibangun gedung Bapas, dengan kompak dan tegas warga menolak pembangunan itu.
Penulis : L.Roysamuel.V.S
Editor : Yana
Editor : Yana
Rekomendasi untuk kamu
Debatnya seru ya, tapi itu menurutku. Karena seru menurutku belum tentu menurut mereka,” celoteh kawan sambil menikmati secangkir Kopi pait yang kubuat.
Jadi, jangan hanya mengonsumsi buahnya saja, cobalah untuk mulai mengonsumsi daun alpukat juga. Berikut manfaat daun alpukat
Waduh kades jabatannya ditambah dua tahun, kesempatan dikucak dan mengucak. Aturan yang pas tepat waktu mau Pilkada, jadi bisa untuk alat,” kata chat WA kawan, yang mulai gelisah
Kata Siapa Dimana-mana jalan hancur, kayak kubangan kerbau. Buktinya para elit politiknya, santai aja. Warganya diajak milih pemimpin mereka tetap semangat kok.