Pembanguna Pasar Putri Agung Menggala Amburadul, Pedagang Berang
gentamerah.com Tulang Bawang- Puluhan pedagang berang dan kecewa, saat dilakukan pembagian los dan kios di Pasar Putri Menggala Tulanmg Bawang Provinsi Lampung. Kekecewaan pedagang memuncak ketika los yang seharusnya satu lokasi untuk satu pedagang, ternyata harus dibagi untuk dua pedagang, selain itu banyak pedagang yang tidak mendapatkan bagian los.
Pembagian los yang di buka Kadis Perdagangan Kabupaten Tulangbawang, Firman, pada Rabu (03/05/2017), mengecewakan. Beberapa pedagang keberatan karena los/kios yang dibagikan tidak sesuai harapan mereka. Pasar yang baru saja usai dibangun pemerintah kabupaten setempat, dengan menelan dana Miliyaran Rupiah dan baru berjalan enam bulan itu kondisinya sudah banyak yang rusak.
Beberapa kios sudah banyak yang retak keramiknya, tiang/gantungan besi los banyak yang sudah goyang dan lepas dan Instalansi listrik gosong karena terbakar.
Dian, Sekretaris Korlap Pasar Putri Menggala mengungkapkan, kekecewaan poedagang tersulut karena pembangunannya yang diduga tidak sesuai bestek. “Para pedagang mau protes ke siapa lagi, kalau bukan ke kita karena kita korlapnya. Jadi harapan saya, minta segera diperbaiki,” pintanya.
Menjawab keluhan pedagang, Kadis Perdagangan Kabupaten Tulang Bawang, Firman berjanji akan berupaya sebaik mungkin agar para pedagang yang belum mendapatkan los/kios bisa mendapatkannya.
“Kita akan meminta rekanan yang mengerjakan proyek ini, segera memperbaiki fasilitas pasar yang sudah rusak,” kata dia.
Penulis : Effendi. Sunardi
Editor : Seno
Rekomendasi untuk kamu
Beredar postingan sebuah video di media Sosial oknum Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) dan Panitia Pemungutan Suara (PPS)
Proses tahapan pelaksanaan pemilihan Kepala Daerah (pilkada, KPU Lampung Utara menganggarkan dana publikasi kisaran sebesar Rp.495 juta
Dalam webinar bertajuk “Wartawan Main Dua Kaki” yang diadakan pada Selasa (22/10/2024), Ketua Umum DPP PJS, Mahmud Marhaba, menekankan pentingnya hak jawab
Saat ini banyak wartawan yang hanya bermodal Id Card tapi tidak ada produk jurnalisnya, muncul tanpa berita alias Wartawan Muntaber.
Ketua DPD PJS Provinsi Gorontalo melaporkan dugaan ancaman keselamatan yang diterimanya dari seorang pengusaha tambang emas ilegal