Gentamerah.com | Lampung Utara – Pernyataan besarnya anggaran covid 19 tahun 2020 di Dinas kesehatan Lampung Utara tidak singkron antar pejabat setempat. Sebelumnya Kadiskes Statementnya anggarannya sebesar Rp3,3 Milyar ternyata beda dengan Kabid yang menanganinya.
Kepala Bidang Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit (P3) Dinas Kesehatan Kabupaten Lampung Utara, dr. Dian Mauli, membantah jika anggaran dana Bantuan Tidak Terduga (BTT) di Dinas Kesehatan yang dikelola bidangnya pada tahun 2020 sebesar Rp3.3 miliar.
” Kalau untuk yang kita kelelola bersumber dari dana BTT (Bantuan Tidak Terduga) tahun 2020 itu sebesar 2.2 miliar, jadi kalau ada yang menyebutkan BTT 3.3 miliar, mungkin kalau yang lain ya, tapi kalau yang dikelola di P2 itu sebesar 2.2 Miliar,”Kata Dian Mauli, kepada gentamerah.com, diruang kerjanya, Rabu (3/02/2021).
Dijelaskannya, dana tersebut sudah terealisasi semua untuk kebutuhan logistik covid.
“Misalnya untuk pembelian Rapid anti bodi Kemudian untuk kebutuhan APD, dissinfektan, masker, dan lain lain dengan total anggaran sekitar 2.2 miliar dan sudah teralisasi semua,”Terang dia.
Saat ditanya berbeda dengan statement Plt Kadis Kesehatan, Kabid P3 kadiskes mengaku tidak tahu menahu.
“Nah saya ga tau itu dengan dana yang mana itu, saya ga paham itu, yang pasti dana BTT yang kita kelola itu 2.2 miliar,” ujarnya.
Perbedaan pernyataan Plt Kadis Kesehatan dr. Maya Manan dan Kabid P2P dr. Dian Mauli tersebut, sontak menimbulkan tanda tanya, karena nominal yang disebutkan Maya Manan 3.3 Miliar berbeda jauh dengan yang disampaikan Dian Mauli sebesar Rp2.2 Miliar.
” Saya enggak tau yang Ro3.3 miliar itu, karena yang disaya itu sebesar Rp2.2 miliar, kalaupun Bu kadis menyampaikan Rp3.3 miliar, itu nanti kita akan konfirmasi dulu ke Bu kadis, maksud beliau yang 3.3 miliar dana BTT itu yang mana, namun yang pasti anggaran yang dikelola bidang P2 berasal dari BTT itu sebesar 2.2 Miliar saja,”Pungkasnya
Diketahui, pada September 2020 yang lalu, PLT kepala dinas kesehatan, dr. Maya Manan mengatakan bahwa dana yang dianggarkan tersebut mencapai 21 milyar dari beberapa sumber anggaran diantaranya dari dana intsentif daerah 8.8 miliar, dari DAK penugasan 2.4 M, dari JKN 253 juta, BOK 4.3 M, ada juga DAK rujukan dari rumah sakit 2.2 Miliar, kemudian ada dari BTT 3.3 Miliar.
Penulis : Gian Paqih
Editor : Seno