Gentamerah.com || Waykanan- Setelah viral talut penahan tanahnya
jebol Penjabat kepala (Pj) Kampung Karangumpu Kecamatan Blambanganumpu Kabupaten Waykanan, akhirnya bersurat kepada
Bupati Waykanan, dan berjanji akan memperbaiki talut yang ambruk akibat hujan
lebat tersebut, Senin (03/07/2023).
Dalam keterangannya, Pj Kepala kampung (Kakam) Karangumpu,
Sri Yanto mengungkapkan, bahwa talut tersebut jebol atau runtuh karena diakibatkan
hujan deras yang tak henti.
berdasarkan hasil tinjauan langsung Pemerintah Kampung
Karang Umpu, terkait terjadinya peristiwa Longsornya tanah tepat pada
pembangunan Talut Penahan Tanah akibat curah hujan yang cukup tinggi terjadi
pada Sabtu Malam pada tanggal 1 Juli 2023 dan akibat Hujan yang berlangsung
sekitar 5-7 jam tersebut mengakibatkan Talut Penahan tanah yang ada (TPT) Yang
Baru saja dibangun yang kondisi semen belum kering, seutuhnya menjadi ambruk
atau tergerus terbawa aliran air yang cukup deras.
“Sehubungan Dengan kejadian diatas, maka bersama ini kami
Pihak Pemerintah Kampung Karang Umpu berjanji dan beromitmen untuk
memperbaikinya kembali, agar kiranya bangunan tersebut dapat berguna dan
berdampak kepada masyarakat secara langsung maupun tidak langsung, sebagai
bentuk tanggung jawab Kami Selaku Pemerintah Kampung Karang Umpu kepada Warga
Masyarakat, Pimpinan dan Dihadapan Tuhan Yang Maha Esa Allah SWT,” kata Pj
kakam dalam Surat tersebut.
Baca Juga : Belum Genap Dua Bulan Proyek DD Ambrol, Diduga Pj Kakam KarangumpuSalahi Aturan
Dketahui Belum genap dua bulan, proyek tanggul penahan tanah
sudah ambrol, diduga Penjabat (pj) Kepala Kampung Karangumpu Kecamatan
Blambanganumpu Kabupaten Waykanan,
keburu nafsu dalam menegerjakannya, karena seharusnya anggaran yang digunakan
dari dana desa itu adalah tahap II.
Dari ketarangan salah satu perangkat Kempung yang enggan
dipublis Namanya mengatakan, Panjang tanggull tersebut seharunya 55 meter dan
baru dikerjakan 11 meter, dan menelan anggaran Rp135 juta, dari dana desa (DD).
“Kalau setahu saya belum ada dua bulan kerjaan itu,”
katanya.
Bendahara Kampung setempat, Indar Widayanto mengatakan, DD
dan ADD tahap pertama digunakan untuk pembayaran perangkat kampung, BLT DD dan
lainya. “Setahu saya itu dianggarkan pada tahap II kalau untuk fisik.
Tahap pertama itu digunakan untuk
honor-honor, kalau untuk fisik ga cukup. Nah, anggarannya kalau setahu saya
sebesar Rp135 juta,” kata dia.