gentamerah.com | Metro – Melalui program Kota Tanpa Kumuh (KOTAKU), Pemerintah Kota (Pemkot) Metro, berupaya melakukan pengentasan kawasan kumuh, menggunakan bantuan dari pemerintah pusat. Luasan kawasan kumuh di Kota Metro mencapai kurang lebih 86 hektare.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Metro, Bangkit Haryo Utomo menerangkan, program KOTAKU merupakan hasil pertemuan Wali Kota Metro, Achmad Pairin dengan Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.
“Disitu pak Wali ekspose kawasan kumuh di Kota Metro. Kemudian di respon oleh Kementrian PUPR, baru turunlah program ini. Dengan harapan dapat menurunkan kawasan kumuh di Kota Metro. Itu sesuai SK Wali Kota ya. Ini sudah dicek dilapangan dan juga sudah melalui kajian,” jelas Bangkit, Jumat (16/11/2018).
Meurutnya kawasan kumuh tersebut tersebar di empat kelurahan; Kelurahan Hadimulyo Timur, Hadimulyo Barat, Imopuro dan Kelurahan Iringmulyo. Pegentasan tersebut menggunakan dana APBN sebesar Rp 4,8 Millyar.
“Rincianya, Kelurahan Imopuro sebesar Rp. 900 juta, Hadimulyo Barat Rp. 1,2 Millyar, Hadimulyo Timur Rp. 1,5 Millyar dan Kelurahan Iringmulyo Rp. 1,1 Millyar,” terangnya.
Dengan dana tersebut, lanjut Bangkit, direncanakan pengurangan kawasan di Kota Metro tahun 2018 ini seluas 66 Ha. Artinya, kawasan kumuh di Bumi Sai Wawai hanya tinggal 19 Ha. “Jadi sisa 19 Ha lagi yang masih perlu ditangani. Yang 19 Ha direncanakan selesai pada tahun 2021,” paparnya.
Bangkit menambahkan, pembangunan yang dilakukan melalui program KOTAKU di Kelurahan Iringmulyo salah satunya yakni pembangunan drainase tertutup dan gorong-gorong dan jalan rabat beton. Di Kelurahan Imopuro yakni pembangunan jalan rabat beton, sumur bor, drainase tertutup.
“Sementara di Kelurahan Hadimulyo Barat yaitu pembangunan pengadaan motor sampah, pembangunan drianase tertutup, dan sumur bor. Dan di Kelurahan Hadimulyo Timur itu salah satunya pembangunan drinase tertutup di RT 26 RW 10, jalan rabat beton dan juga motor sampah,” tandasnya.
Penulis : DQ
Editor : Seno
Editor : Seno