Kades Sumberbaru Diduga Ingin Keruk Keuntungan Pribadi, APBK 2019 Tanpa Tandatangan Ketua BPK

Kades Sumberbaru Diduga Ingin Keruk Keuntungan Pribadi, APBK 2019 Tanpa Tandatangan Ketua BPK
Caption : Ketua BPK Sumberbaru BAnjit, saat membuat pernyataan diatas kertas ditandatangi diatas matere. Foto :Zul/GM.com
gentamerah.com | Waykanan- Diduga ingin mengeruk keuntungan pribadi, kepala kampung Sumberbaru, Banjit Kabupaten Waykanan, Lampung, dalam penyusunan Anggaran pendapatan dan belanja kampung (APBK) Kampung tidak melibatkan badan permusyawaratan kampung (BPK). Bahkan terindikasi tandatangan Ketua BPK dalam APBK tersebut di palsukan.
Ketua BPK Sumberbaru, Sahrun mengaku selama jabatan kepala kampung dijabat Asmirawati, dalam APBK tidak pernah ikut tandatangan dan stempel. Padahal dalam pengesahan APBK tersebut harus ada tanda tangan dan cap stempel BPK sebagai wakil warga kampung. “Saya tidak pernah tandatangan APBK, bahkan dalam penyusunannyapun saya tidak pernah dilibatkan. Saya tidak tahu siapa yang tandatangan dalam APBK itu, padahal seharusnya sebagai ketua BPK saya harus tandatangan,” ujarnya.

 Ditanya apakah tandatanganya dipalsukan dalam APBK Sumberbaru, Sahrun enggan menjawab. Namun, sebagai kekuatan hukum, Sahrun memberikan pernyataan tertulis ditandatangani diatas matere Rp6000, bahwa dirinya tidak pernah tandatangan APBK tahun 2019, dan tidak dilibatkan dalam penyusunan APBK termasuk kaur pemerintahan dan kaur pembangunan.
Bahkan dalam surat pernyataan tersebut Sahrun menjelaskan, pada tahun 2018 telah dianggarkan pembuatan tenda kampung sejumlah tiga unit, tetapi hingga tahun 2019, tenda tersebut tidak pernah terealisasi. “Entah dikemanakan uang pembuatan tenda tersebut, saya sendiri tidak tahu,” ujarnya.
Selain dugaan pemalsuan tandatangan ketua BPK Sumberbaru, Kades setempat diduga tilep dana ATK milik BPK. “Selama ini kami hanya terima insentif, masalah dana ATK, kami dari BPK tidak pernah tahu. Bahkan kami usul pembuatan baju seragam BPK aja, tidak direalisasi,” ujar ketua BPK, Senin (29/07/2019).
Sementara itu terkait pembangunan siring pasang dan rabat beton di kampung setempat, diduga bermasalah, pasalnya belum jug genap satu bulan, rebat betorn sudah mengelupas. Dan proyek siring pasang dikerjakan tanpa adanya plang proyek.


Penulis : Zulkarnain/Baiki
Editor : Seno

Tinggalkan Balasan

error: Berita Milik GNM Group