Balai Kampung Sumbersari, Tidak selesai pengerjaanya
gentamerah.com // Waykanan- Dua item pekerjaan di Kempung Sumbersari Kecamatan Banjit Kebupaten Waykanan, diduga tidak dikerjakan. Pekerjaan yang bersumber dari dana desa (DD) 20019 tersebut diduga raib dan menjadi pertanyaan LSM Lipan Waykanan.
Dua pekerjaan tersebut, rehap balai kampung dan pembangunan rabat beton di dusun II dan Dusun III kampung setempat. “Ini anggaran DD tahun2019, sampai hari ini dua item pekerjaan itu tidak dikerjakan sama sekali. Sementara anggarannya mencapai ratusan juta,” kata Ketua LSM Lipan Waykanan, Izharudin, Minggu (16/02/2020).
Menurutnya, jika semua item pekerjaan selalu diberi keringanan oleh instansi terkait dengan alasan masuk dalam Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (SiLPA) hal tersebut akan terus menjadi preseden buruk kedepannya. “Kami minta aparat terkait segera melakukan audit terkait pelaksanaan DD di Kampung Sumbersari,” kata dia.
Dari pantauan LSM Lipan, rehap balai kampung hanya dilaksanakan beberapa pekerjaan. “Sekitar 60% yang dikerjakan untuk rehap balai kampung itu. Plafon, lantai dan pengecetan saya kira itu sengaja tidak direalisasikan, sampai hari ini kondisinya masih seperti itulah,” kata dia.
Dugaan penyimpangan DD, kata Izharudin, juga dilakukan dalm pelaksanaan pekerjaan rabat beton di dua dusun. Di Dusun II, pekerjaan tidak dilaksanakan sama sekali. “Kalau yang di Dusun III dikerjakan hanya sekitar 70% saja. Ini kemana dananya,” ujarnya.
Dugaan penyimpangan terjadi karena dana DD yang dkeluarkan dari Bank langsung diambil alih oleh kepala kampung Sumbersari, Sutrisno. “Jabatan Kepala kampung Sumbersari itu sudah habis. Jadi gimana mau dilaksanakan pekerjaan yang belum selesai itu, karena sekarang ini kepala kampung setempat sudah dijabat Pj. Dan dari pengakuan Kaur Keuangan, setelah dana itu diambil dari Bank, semua diambil alih oleh kepala kampung, bendahara atau Kaur Keuangan hanya tameng saja,” kata Izharudin.
Harapannya, instansi terkait segera melakukan pengecekan ke kampung tersebut, agar tidak ada kekecewaan masyarakat.