Natuna- Latihan bersama Angkatan Laut RI – Brunei Darussalam akan mempererat silaturrahmi, memberikan peluang bagi mengasah ketajaman strategi pertahanan dan keamanan serta mengoptimalkan potensi kemaritiman dan kelautan yang dimiliki kedua negara.
Hal tersebut diungkapkan Wakil Bupati Natuna, Dra .Hj. Ngesti Yuni Suprapti,MA saat menyambut kunjungan Angkatan Laut Brunei Darussalam yang dipimpin oleh Letnan Komandan Sahibul Bahari bin Zainal Abidin (Ketua Delegasi) dan Rasman bin Puteh (komandan kapal) didampingi Komandan KRI Raden Edi Martadinata dan kolonel laut Agam Andras Moro, Sabtu (25/11/2017) pagi, di Ruang Kerja Wakil Bupati Natuna Provinsi Kepulauan Riau.
Menurut Ngesti Yuni, kunjungan perdana tersebut dapat memberikan pengaruh positif bagi hubungan kedua negara tetangga, terlebih lagi jika dilihat adanya kesamaan bentuk geografis serta kesamaan dimana wilayah perairan kedua negara sering terjadi pelanggaran batas negara dan pencurian ikan nelayan asing.
Wabup mengungkapkan, dalam hal pengawasan laut, tidak seperti di Brunei Darussalam, karena pengawasan di perairan Natuna tergolong lebih sulit mengingat luasnya dengan pulau-pulau yang terpisah jarak cukup jauh, seperti Serasan, Midai, Subi dan Pulau Laut yang juga merupakan tapal Batas Wilayah Kedaulatan NKRI.
“Secara historis, Kabupaten Natuna tepatnya di Sekolah Kecamatan Bunguran Barat terdapat makam Pangeran Syahbandar Anak Abdul Wahab Ibnu Sultan Umar Ali Syaifudin I, berasal dari keturunan Melayu-Brunei, keturunannya masih ada di Sedanau, hal ini menunjukkan bahwa hubungan antara Brunei Darussalam dengan Indonesia khususnya Natuna sangat erat,” katanya.
Pada kesempatan tersebut, Wakil Bupati Natuna menyerahkan cenderamata dan dilanjutkan makan siang bersama.
Onny Hendro Laksono yang belakangan disebut-sebut berperan sebagai makelar kasus dalam pusaran korupsi BTS Bakti Kominfo, ternyata diduga juga ‘bermain’ di belakang mandegnya pemeriksaan terhadap seorang oknum pengacara, Tommy Karya di Polda Riau.
Pemerintah daerah (Pemda) Siak Provinsi Riau menerima 10 set alat pemadam kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) dari PT Arara Abadi, salah satu unit usaha Asia Pulp & Paper (APP) Sinar Mas.