Editor : Sayuti
Aksi Kamisan Mengenang Tewasnya 13 Tahun Munir
gentamerah.com | Jakarta- Peringatan 13 tahun Munir Said Thalib, aktivis HAM dilakukan suka cita didepan istana Merdeka Jakarta, Kamis (08/09/2017). Hadir dalam aksi tersebut Suciwati, istri mendiang Munir.
Munir yang dilahirkan di Malang 8 Desember 1965, tewas pada 7 September 2004, di Langit Amsterdam dalam pesawat garuda, saat melakukan perjalanan untuk menempuh ilmu S2 di negri kincir angin tersebut.
“Kami tak akan lelah memperjuangkan kasus Munir, bukan tentang masalah karena beliau suamiku, akan tetapi masalah dalang dan aktor otak pembunuhnya, entah sedang berdagelan apa yang sedang dipertunjukan oleh pemerintah RI sekang itu,” ungkap Suciwati.
Aksi damai tersebut dilakukan untuk mengisi ruang kosong keadilan dinegeri ini, tidak hanya Munir akan tetapi rentetan kasus pelanggaran HAM yang belum saja terselesaikan hingga saat ini .
Suciwati mengungkapkan selama ini selalu mengirimkan surat khusus untuk presiden RI, namun tidak kunjung ada jawaban.
“13 tahun, Munir mengudara dan kami para kaum muda makin berlipat ganda, mungkin itu yang sering diungkapkan oleh kami para aksi kamisan yang rela berpanas-panasan dengan payung hitam bersama korban pelanggaran HAM kala refermasi hingga sekarang , sebetulan negara mana yang darurat HAM,” kata dia.
Istri Munir tersebut juga mempertanyakan TPF Munir, tetapi tidak pernah mendapatkan jawaban yang pasti. “Dimana TPF Munir, kami selalu dibilang salah alamat ketika menanyakan masalah itu, sebanarnya mereka tidak salah, tapi hanya kurang berani saja,” ungkapnya.
Dari ungkapan yang diusung para aksi kemisan, bahwa Jakarta masih sebuh misteri kasus pembunuhan Munir, sebagai cuci tangan negara dan dibunuh oleh racun Arsenik diudara dipesawat Garuda Indonesia dengan nomer penerbangan Garuda-974 ,7 september 2004.
Pada 23 Desember 2004 presiden kala itu SBY, mengesahakan tim pencari fakta kasus munir (TPF kasus Munir) melalui keprpes No.111 tahun 2004. 15 Maret TPF merekomendasikan terdapat sekitar 6 tersangka 4 dari Garuda dan 2 dari BIN, KIP(Komisi informasi publik menyatakan bahwa laporan TPF Munir adalah informais publik dan harus diumumkan kepada publik. Namun, ternyata Kontras mempertanyakan hasil TPF Munir kepada pemerintah tersebut, didapat jawaban dokumen itu hilang.
Penulis : Bergi Restu Alayubi
Editor : Sayuti
Editor : Sayuti
Rekomendasi untuk kamu
Weh, enak ya jangan anggota DPR, yang penting dah jabat dapat kursi, walau hanya duduk, diam, tidur, tetap di gaji, dan pansiun masih dapat seumur hidup pula
Diduga diperkosa, seorang nenek di di Kota Sorong, Papua Barat Daya, meninggal dunia karena pendarahan usai dirawat di rumah sakit.
Dianggap bisa menjadi Kabupaten yang terinovatif, Mesuji Lampung, dianugerahi Innovative Government Award (IGA) dari Menteri Dalam Negeri
Pemerintah Kabupaten Mesuji raih Predikat B dalam evaluasi nilai Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) dalam sebuah acara penghargaan
Brigjen TNI (Purn) Edy Afrizal Natar Nasution S.I. P, yang baru saja dilantik sebagai Gubernur Riau pada 27 November lalu, justru menampilkan genre yang berbeda