Gentamerah.com || Waykanan – Genjot kwalitas siswa siswinya
sesuai jurusan yang dimbil, SMKN 01 Negri Agung Kabupaten Waykanan, Lampung
terapkan system blog, dalam proses pembelajaran. Bahkan untuk bisa menerapkan
ilmu yang didapat disekolah, para siswa siswi wajib berinteraksi dengan warga.
Kepala SMKN 01 Negeri Agung, Ahmadi mengatakan, jika siswa
hanya dibatasi dengan pelajaran tanpa ada pendalaman materi praktik, maka pelajaran
yang didapat siswa tidak akan berkwalitas. “Kita ada system blog, artinya siswa
itu tidak dibatasi dengan waktu Ketika melakukan praktik secara langsung. Jam efektif
didalam kelas dengan mata pelajaran itu, bisa dilakukan hari Senin sampai
Kamis, selebihnya siswa Pratik, tanpa dibatasi dengan jam,” kataya.
Siswa siswi dinggap kopetien, menurut Ahmadi, Ketika ujian
kopentensi berhasil menerapkan ilmu yang didapatnya mendekati sempurna. Bukan hanya
sebuah kebohongan atau sekedar bisa menerapkan tanpa keberhasilan.
“Misal, saat uji kopetensi, siswa disuruh memasang motor yang
semua mesinya dibongkar habis tanpa siswa, kemudian mereka rakit lagi dan saat
dihidupkan, motor itu langsung nyala. Itu yang saya namakan berhasil dan patut
disebut kopenten. Kalau hanya sekedar masang, terus motornya tak hidup, apalah Namanya
itu, apa sudah kopenten,” ujarnya.
Menurutnya, untuk menunjang praktik siswa siswinya, SMKN 01
Negeri agung menyiapkan puluhan motor “Bodol” yang dibeli dari warga. Diyakininya,
jika dengan cara tersebut maka siswa siswi disekolah itu akan mampu menerapkan
ilmu yang didapat disekolah, bahkan Ketika bekerjapun, mereka sudah sangat
siap.
“Banyak hal manfaat dari itu semua, bukan berartyi lulusan
sekolah ini, harus bekerja dibengkel, atau jadi pekerja belaka, tapi begaimana
membuat mereka menguasai ilmunya. Interaksi penuh terhadap masyarakat juga
sangat penting, makanya kita juga ajarkan siswa kita berwira usaha, atau
mengusai berbagai bidang yang ada di kampung,” ujarnya.
Untuk menerapkan kewirausahaan, kata Ahmadi, disekolah
selama ini juga menyiapkan dagangan berupa sembako degan harga jual dibawah
pasaran. Dagangan tersebut diberikan kepada siswa siswi untuk dijual ke masyarakat.
“Sudah banyak yang dijual siswa siswi kita, misalnya minyak goreng kemasan,
yang semual siswi hanya meminta satu kemasan saja, setelah mereka bawa dan
terjual, ternyata banyak permintaan. Akhinya sekali bawa bisa sampai lima
kemasan,” kata dia.
Bukan hanya dibidang perdagangan, di SMKN 01 Negeri Agung, para
siswa siswi juga diajarkan menciptakan dan mebuat pupuk organik. “Bahan pupuk juga
dari lingkungan sekitar. Kita harus bisa mencipkan apa yang ubutuhkan oleh
masyarakat. Jadi nanti siswa itupun Ketika lulus sudah banyak kepandaian atau
ilmunya,” kata Ahmadi. RED