gentamerah.com Way Kanan- Diduga Akibat Kapolres Way Kanan AKBP Budi Asrul Kurniawan, S.i.k meloloskan ratusan mobil dump truck bermuatan batubara over kapasitas, menimbulkan bermacam pertanyaan dan protes dari tokoh masyarakat dan anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten setempat, Selasa( 25/7/2017).
Selama ini masyarakat dan DPRD telah melarang keras kendaraan dump truck tersebut melintas dijalan lintas Sumatera khususnya di Kabupaten Way Kanan.
Salah satu tokoh masyarakat, Anwar Syaripudin mengatakan, tindakan kepolisian tersebut bukanlah tindakan terpuji dimata masyarakat, apalagi selama ini merasa resah akibat kendaraan besar itu. Pasalnya jalan yang dilewati kendaraan berat tersebut menjadi rusak, selain itu sudah sering terjadi kecelakaan akibat armada batubara.
Anwar mempertanyakan ada apa dengan pihak kepolisian, karena pada saat rapat di kantor DPRD, 18 juli 2017 lalu telah menghasilkan keputusan bersama, yakni untuk menghentikan kegiatan angkutan batubara agar tidak melintas di Way Kanan, begitu juga dengan kendaraan yang melebihi tonase.
“Bahkan pada saat surat pernyataan disepakati bersama, dan Kapolres mengatakan bahwa pihaknya memastikan menyetop kendraan batubara dan menjamin tidak ada satupun kendaraan yang lewat. Keputusan ini melibatkan tokoh masyarakat anggota DPRD, perwakilan ormas, apdesi dan jajaran Polres Way Kanan,” katanya.
Beberapa tokoh yang meminta keterangan Kapolres Way Kanan AKBP Budi Asrul Kurniawan, mengatakan diperbolehkannya kendaraan angkutan batubara yang saat ini tertahan untuk melanjutkan perjalanan, merupakan kebijakan murni dari hati, karena merasa iba melihat sopir- sopir truk batubara yang sudah lebih satupekan tertahan di rumah makan.
Rencananya 241 kendaraan batubara yang saat ini berada di Way Kanan akan melanjutkan perjalanan dimulai dari malam ini, dan kapolres meminta langsung kepada tokoh masyarakat untuk meloloskan sampai pukul 08:00 esok pagi (26/7/2017).
Ditempat terpisah, Wakil Ketua Dewan Dari Fraksi Partai PDI Perjuangan, Beta Juana, saat dihubungi via telpon genggamnya karena sedang berada di Lombok untuk study banding, mengaku masih memberikan toleransi sampai besok pagi.
“Jika perjanjian dan permintaan itu dilanggar oleh armada batubara tersebut, saya akan memerintahkan masyarakat turun ke jalan untuk melakukan aksi,” kata dia.
Penulis : Muslimin
Editor : Seno
Editor : Seno