Gentamerah.com || Kasui – Umurnya yang sudah menginjak tujuh
tahun, seorang bocah buah hati pasangan Musinah- Eko Saputra itu, tidak seperti
layaknya rekan sebayanya. Kondisinya yang lemah dan terkulai, hanya bisa
tertidur dikasur tipis, di lantai rumah.
Vonis dokter, anak kedua itu menderita Down syndrome yang
mengakibatkan sering kejang. “Sudah dari lahir. Waktu umur tiga hari, dia
kejang-kejang, kami bawa ke dokter Putu di Banjit, dirawat semalam, terus dirujuk
ke rumah sakit Kamino (Baradatu) tiga malam, dirujuk lagi ke Abdoel Abdul
Moeloek (RSUDAM) satu bulan,” kata Musinah (35), dirumah kediamannya, Jum’at
(30/09/2022).
Musinah, Warga Karanglantang Kecamatan Kasui Kabupaten
Waykanan itu menuturkan, bantun yang pernah diberikan pemerintah daerah hanya
sekali, pada saat umur Putri, tiga tahun.
“Dapat bantuan sembako, kalua bantuan sosial lain, kami tidak dapat, sejak covid,
sampai hari ini. Kalua mau berobat lagi, kami sudah tidka mampu untuk bayar
pengobatanya. Jadi kami rawat dirumah saja,” ujarnya, seraya menyebut kelahiran
putri ketiganya itu, pada 08 Maret 2015.
Belum lama ini, kata Musinah, anaknya tersebut juga harus
dirawat lagi ke Rumah Sakit Kamino Baradatu, Waykanan. “Iya karena kumat lagi,
makanya kami bawa lagi berobat ke Rumah Sakit Kamino, terus dapat rujukan ke
Rumah Sakit Zapa (Zainal Pagar Alam, RED). Tapi kami ga kesana (Zapa,RED)
karena suami saya sudah putus asa. Kalua dibawa ke Zapa jelas akan dirujuk lagi
ke Abdul Moeloek. Kami sudah tidak ada biayanya,” kata dia, sedih.
Harapanya, ada uluran pemerintah daerah dan donator untuk
bisa membawa anaknya berobat hingga sembuh. “Untuk makans hari-hari aja kami
ini susah, apalagi mau untuk berobat yang biayanya gak sedikit,” ujar Musinah.
Untuk diketahui, Down syndrome adalah kelainan genetik yang
menyebabkan penderitanya memiliki tingkat kecerdasan yang rendah dan kelainan
fisik yang khas. Balita yang mengalami Down Syndrome cenderung memiliki
keterbelakangan mental. Semua perkembangannya baik motorik, sensorik, hingga
sosial pun mengalami keterlambatan. RED