gentamerah.com | Lampung Utara— Pasca lebaran Idul Adha 1438 H, gas elpiji kemasan tiga kilogram atau lebih dikenal dengan gas melon mengalami kelangkaan di wilayah Kabupaten Lampung Utara. Sehingga berakibat melonjaknya harga eceran gas tersebut.
Berdasarkan pemantauan Genta Merah, Sabtu (2/9/2017), memasuki H+ Idul Adha 1438 H, disejumlah pengecer dan pangkalan gas elpiji, disekitar pusat Ibu Kota kabupaten tertua di Lampung itu gas elpiji ukuran 3kg tidak terlihat. Jika ada, harganya telah melebihi harga eceran tertinggi ditetapkan pemerintah, mencapaiRp 25.000.
Menurut sejumlah pengecer, untuk mendapatkan gas elpiji melon tersebut, harus mencari sampai Kalirejo, Lampung Tengah. Pasalnya, dibeberapa pangkalan maupun pusat pengisian ulang di Bumi Ragem itu tidak ada. Sehingga untuk memenuhi kebutuhan tokonya harus mencari jauh, bahkan keluar daerah.
“Kalau disini tidak ada, bahkan yang warungnya berada disekitar SPBE saja sampai mencari kesini. Kebetulan satu tempat pengisian ditempat kita kemarin kena segel, jadi sekarang kami kesulitan,”kata dia.
Untuk memenuhi stok, mereka mengaku harus mengeluarkan modal tinggi, mulai dari harga pembelian Rp 20.000-an/tabung ditambah transportasi. “Ya, mau gimana lagi bang. Kalau tidak seperti itu kami tidak ada barang yang akan dijual,”pungkasnya.
Penulis : Andrian Volta
Editor : Seno
Editor : Seno
