Ibu dan Anak di Tanggamus Tewas Tertabrak Pick-Up

Ibu dan Anak di Tanggamus Tewas Tertabrak Pick-Up

gentamerah.com

Tanggamus- Diduga tersenggol kendaraan yang hendak
didahuluinya, Tumini (22),  dan Meiriska
(6), anak kandungnya tewas secara mengenaskan  tertabrak mobil pick up. Kondisi yang
mengenaskan tersebut mengakibatkan keduanya tidak tertolong nyawanya.
Insiden maut tersebut terjadi di Jalan Lintas Barat
(Jalinbar) di Pekon Negeri Ratu, Kecamatan Kotaagung, Kabupaten Tanggamus,
Selasa (07/03/2017), sekitar pukul 10.00 WIB.
Informasi yang berhasil dihimpun gentamerah.com, saat itu
korban Tumini, Warga Dusun Sukabanjar, Pekon Talageing, Kecamatan Kotaagung
Barat dengan mengendarai sepeda motor Vega
R
bernomor polisi (nopol) BE 3628 UW, melaju dari arah Kotaagung menuju
Talagening (Kotaagung Barat/Wonosobo) sambil membonceng putrinya, Meiriska yang
baru dijemputnya pulang sekolah.
Saat korban yang mengendarai sepeda motor melintas tidak jauh
dari Masjid Pekon Negeri Ratu, Tumini berusaha mendahului sepeda motor yang membawa
sebuah gerobak yang berada di depannya.
Naas bagi korban,  saat
berusaha mendahului sepeda motor bermuatan gerobak di depanya, Vega yang
dikendarai Tumini,  menyenggol bodi
gerobak, sehingga menyebabkan sepeda motornya oleng. Hanya berselang beberapa detik
dari arah berlawanan (Wonosobo) sebuah mobil pick up Mitsubishi L-300 dengan
nomor polisi BE 9978 VE yang dikemudikan Indra Saputera (21), Warga Pekon
Waygelang, Kecamatan Kotaagung Barat melaju dengan kecepatan tinggi.
Tak ayal, mobil tersebut menabrak sepeda motor yang
dikendarai Tumini dengan keras. “Si ibu langsung meninggal dunia di tempat
kejadian, sedangkan anaknya yang luka parah langsung dilarikan ke Rumah Sakit
Kotaagung, tetapi jiwanya tidak tertolong,” ujar Heri (32), warga sekitar
kejadian.
Kasatlantas Polres Tanggamus,  AKP Sofyan membenarkan kejadian lakalantas
yang menewaskan Tumini  dan anaknya
Meiriska. “Korban, ibu Tumini meninggal dunia ditempat, sementara putrinya
meninggal di Rumah Sakit Kotaagung,” kata Sofyan.
Menurutnya, korban Meiriska sempat dilarikan ke Unit Gawat
Darurat (UGD) RSUD Kotaagung. Namun nyawa bocah belia itu juga tak bisa
tertolong. “Ada pendarahan serius di bagian kepala Tumini dan Meiriska,”
jelasnya.
Sofyan menjelaskan, saat mengendarai sepeda motor,  korban Tumini telah mengenakan helm. Diduga
korban mengenakan helmnya tidak benar, dengan kata lain tali helm tidak
dipasang. Hal itu diketahui ketika korban Timini jatuh, helmnya juga ikut
terlepas.
“Helmnya terlepas dari kepala korban Tumini  karena belum ter-klik dengan benar. Sementara
Meiriska, memang tidak mengenakan helm,” kata dia.
Petugas masih melakukan penyelidikan terhadap peristiwa
lakalantas  itu. Sebab belum diketahui
siapa pengendara motor yang pembawa gerobak yang disenggol oleh Tumini. Petugas
juga sudah melakukan Olah TKP dan mengumpulkan bahan keterangan dari
saksi-saksi di TKP.
“Untuk sopir L-300 saat ini statusnya masih sebatas
saksi. Namun pengendara sepeda motor yang membawa gerobak belum diketahui
identitasnya, saat ini masih dicari tahu dulu informasinya. Adapun kendaraan
roda dua dan empat, sementara ini semua kami amankan di mapolres,” kata Sofyan.


Penulis : Sayuti Rusdi
 Editor : Seno
Print Friendly, PDF & Email

Tinggalkan Balasan

error: Berita Milik GNM Group