Tanggamus – Melasti
merupakan ritual pertama umat Hindu sebelum menyambut Hari Raya Nyepi Tahun
Baru Saka 1939. Melasti bertujuan membersihkan alam semesta dari segala macam
kotoran, baik yang dilakukan oleh manusia maupun oleh makhluk jahat lainnya.
(Pinandita) Umat Hindu Kecamatan Kotaagung, Misno kepada gentamerah.com, usai upacara
Melasti tahun baru caka 1939 di Pantai eks Dermaga 3 Kelurahan Baros, Kecamatan
Kotaagung, Kabupaten Tanggamus, Minggu (26/3/2017), bersama Ratusan umat Hindu,
dari daerah setempat.
rangkaian umat Hindu memperingati Nyepi. Melalui upacara Melasti ini, umat
Hindu bisa menghadap Hyang Baruno serta melabuh segala kekotoran alam yang ada
di Pantai Teluk Semaka ini,” ujar Misno didampingi sesepuh umat Hindu
Kotaagung, I Nyoman Kiarta.
membersihkan alam semesta, Melasti juga untuk membersihkan diri manusia itu
sendiri, dari sifat-sifat jahat baik yang merugikan diri sendiri, orang lain
maupun alam semesta. Sebelum melakukan ritual Melasti, seluruh umat Hindu yang
hadir terlebih dahulu membasuh kaki mereka di bibir pantai.
mereka bawa diberi air doa pemberkatan oleh pandita. Kemudian sebagai simbol
pembersihan alam dan sifat-sifat jahat manusia, maka dilepaskan dua ekor ayam
dan itik di lautan.
dilakukan seluruh umat Hindu yang hadir mendapat siraman air doa dari pandita,
agar seluruh umat Hindu yang hadir mengikuti ritual Melasti ini mendapat
keberkahan.
disebutkan sebagai salah satu tahapan ibadah sebelum memasuki upacara puncak
Nyepi. Tahapan ini diyakini sebagai upacara pembersihan atau pensucian umat
sebelum memasuki raya Nyepi.
mereka menyiapkan beberapa sesajian yang dianggap sebagai simbol kehidupan, di
antaranya daun sebagai simbol pemelihara alam (wisnu), buah sebagai simbol
pelebur (siwa), serta kembang sebagai simbol ketulusan, keheningan, dan
keindahan.
Editor : Seno