Bocah 20 Bulan di Lampura Infeksi Anus Tak Mampu Berobat

Bocah 20 Bulan di Lampura Infeksi Anus Tak Mampu Berobat

gentamerah.com

Lampung Utara- Alif
Muhammad Gibran, bocah berusia 20 bulan yang diduga mengalami penyempitan
saluran usus besar dan infeksi anus, kondisinya sangat memprihatinkan. Kedua
orang tunya Triharto (37) dan Sarifah (41), tidak mampu lagi membawa bocah
tersebut ke dokter, karena kondisi ekonomi.
Putra kedua dari pasangan
tersebut, hanya dapat berbaring lesu dan saat membuang air besar harus
kesakitan. Uluran tangan pemerintah  daerah
dan para dermawan sangat diharapkan mereka.
Warga RT 02 LK 02 Kelurahan
Kelapa Tujuh Kecamatan Kotabumi Selatan, Lampung mengalami penyakit penyempitan
usus besar sejak berusia dua bula. ” Kami tak berdaya lagi pak, mau
berobat sudah tidak ada lagi biaya,” keluh Sarifah  saat ditemui di rumahnya (24/4/2017).
Menurut penuturan
Sarifah, putranya itu sudah pernah dioperasi hingga dua kali Awalnya bocah
malang tersebut dibawa ke RSUD Ryacudu Kotabumi, kemudian dirujuk ke Rumah
Sakit Urip Bandar Lampung, untuk dilakukan operasi. ” Anak saya dioperasi
sebanyak dua kali. Yang pertama mengeluarkan biaya lebih dari Rp20 juta, karena
menggunakan BPJS, kami hanya membayar Rp7 juta. Kemudian operasi kedua
mengeluarkan biaya Rp35 juta, yang bayar sebesar Rp18 juta,”  ujarnya.
Mnenurutnya, saat ini
untuk biaya kontrol dan berobat, tidak mampu lagi. BPJS yang dimilikinya tidak berfungsi,
karena menunggak pembayaran. “Kami tak mampu lagi mengangsur kewajiban
sebagai anggota BPJS. Jadi BPJS gak bisa digunakan,” terangnya.
Kondisi ekonomi keluarga
tersebut semakin terpuruk, rumah tempat tinggal mereka berteduh sudah
tergadaikan untuk biaya pengobatan Alif selama ini. “Segala harta yang
kami miliki kini telah habis. Rumah pun sudah jadi jaminan Koperasi tempat kami
meminjam. Kami hanya meminta belas kasihan dan uluran tangan baik dari
pemerintah dan para dermawan,” harapnya.

Triharto yang berprofesi
sebagai buruh serabutan, sedangkan Sarifah, istrinya hanya sebatas guru ngaji
kampung. 

Penulis : Andrian Volta
 Editor : Seno

Tinggalkan Balasan