Wabup Waykanan : Tahun 2019 Angka Stunting Waykanan Mencapai 18,09%

 

Wabup Waykanan : Tahun 2019 Angka Stunting Waykanan Mencapai 18,09%

Gentamerah.com || Waykanan – Tahun 2019, angka stunting
Kabupaten Waykanan sebesar 18,09%, untuk angka Stunting pada tahun 2020 tidak
ada penelitian, dikarena terkendala pandemi covid-19 yang melanda sebagian
besar wilayah Indonesia termasuk Kabupaten Waykanan .

Hal itu diungkapkan Wakil Bupati Waykanan, Ali Rahman pada acara
Pembukaan Pertemuan Audit Stunting dan Manajemen Kasus Stunting, di GSG pemkab
setempat, Rabu (23/03/2022)

Ali Rahman mengungkapkan, peningkatan kualitas manusia
Indonesia merupakan salah satu misi sebagaimana tertera pada Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2020-2024 dengan salah satu indikator dan
target prevalensi stunting (pendek dan sangat pendek) pada balita yaitu 14
persen pada tahun 2024.

Menurutnya, dalam Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2021
Tentang Percepatan Penurunan Stunting telah ditetapkan lima strategi nasional
dalam percepatan penurunan stunting; Peningkatan komitmen dan visi kepemimpinan
di kementerian/lembaga, pemerintah daerah provinsi, pemerintah daerah kabupaten/kota,
dan pemerintah kampung/desa, Peningkatan komunikasi perubahan perilaku dan
pemberdayaan masyarakat, Peningkatan konvergensi intervensi spesifik dan
intervensi sensitif di kementerian/ lembaga, pemerintah daerah provinsi,
pemerintah daerah kabupaten/kota, dan pemerintah kampung/desa dan Peningkatan
ketahanan pangan dan gizi pada tingkat individu, keluarga, dan masyarakat,
serta  Penguatan  dan 
pengembangan  sistem, data,
informasi, riset, dan inovasi.

Berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar, kata Wabup,  prevalensi stunting pada balita telah
mengalami penurunan dari 37,2% di tahun 2013 menjadi 30,8% pada tahun 2018,
namun angka ini masih cukup tinggi, karena artinya ada 1 dari 3 balita kita
masih mengalami stuntin, begitu pula pada tahun 2017 berdasarkan penelitian
Pemantaun Status Gizi (PSG) angka Stunting

 Kabupaten Waykanan Berada
di persentase 30,07% sedangkan 2018 berdasarkan Riset Kesehatan Dasar
(Riskesdas) Kabupaten Waykanan 36,07% dan berdasarkan Status Gizi Balita
Indonesia (SSGBI)

“Kami menyadari bahwa untuk mencapai hasil yang optimal,
dibutuhkan dukungan dan bantuan dari semua pihak untuk menyukseskan percepatan
penurunan stunting di Indonesia menjadi 14% pada akhir tahun 2024. Angka
prevalensi stunting di Indonesia masih cukup tinggi, sedangkan waktu efektif
yang tersisa hanya 2,5 tahun, untuk itu, untuk mencapai target tersebut
tentunya tidaklah mudah, tetapi dengan kerja,” katanya.

 Laporan : Kuntar

Editor : Kancha Raja

Tinggalkan Balasan

error: Berita Milik GNM Group