Bu Guru “Palsu”

Lentera Hati
Memalsukan data, bagaimana
 mau mengajarkan muridnya untuk benar. Celoteh
kawan kepadaku, saat bertemu tepat di Depan Kantor UPT Pendidikan Banjit. Aku
tersenyum mendengar celoteh kawan itu, karena sebelumnya aku sudah paham sejak
lama.
Hanya saja masih kudengar
apa yang hendak diceritakan, aku tak hendak membenarkan apa cerita kawan dari
sahabatku ini, tapi ketika ku paham aku tentu mulai miris dengan kepiawaian
mereka. Bukan tidak mungkin kebohongan itu dilakukan sendiri tanpa ada aktor
hebat dibalik itu semua.
“Kabarnya  yang membantu meloloskan  mereka itu ada peran kepela sekolah, tentu
yang piawai dan tidak gratis,” sercah kawan menimpali celoteh kawan sahabatku
yang duduk diatas motor sambil menghisap rokok filternya.
Benakku semakin terfokus
dengan seseorang, dan jelas aku paham itu. Ternyata memang bukan hanya satu,
tapi sayang yang satu ini pendamping dari punggawa pendidikan setempat “Ah, ini
apa pembahasannya,” keluhku pada mereka.
Tentang data palsu,
tentang data K
2 dan tentang bagaimana kepiawaian
mereka menembus sebuah nama yang acap menjadi rebutan ribuan orang, “PNS”.
Sudah empat tahun berlalu, tapi aku
yakin ini akan terkuak, atau telah menguap. Nanti masih akan aku suguhi dengan
bahasa yang santun. “Lamban kalie,” ujar kawan menimpal ocehanku.
Tak berapa lam phonselku berdering,
sebuah pesan pendek masuk. Ternyata dari sahabat lamaku, hanya sebuah pesan
yang  mengabarkan katanya sudah selesai. Aku
tersenyum membacanya, dan aku mengerti, pemain telah menyelesaikan
permainannya.
Bercerita tentang pendidik, mungkin
hanya segelintir  dari  mereka yang berani dengan kepalsuan itu. Tapi
itu nyali, dan ternyata dibanggakan. Jika sudah sekian tahun berapa ratus juta
harus dikembalikan gaji mereka. “Ssst ga usah banyak ceritalah,” ujar kawanku.

Hari mulai panas, mataharinya mulai
menyeruak tepat diubun-ubun, aku berpamitan dan melajukan sepeda motorku. Menapaki
jalan, yang kelak akan sampai pada apa yang ada dalam cerita kawan, menguak
segala kepalsuan mereka.

Tinggalkan Balasan