Laporan : Akuntar
Gentamerah.com || Jakarta – Diakhir masa jabatannya, Joko
Widodo berupaya menjadi ‘King Maker’ setelah selama ini dianggap bukan
siapa-siapa oleh PDIP. bergabungnya Golkar ke poros Koalisi Kebangsaan
Indonesia Raya (KKIR) bersama Gerindra, PAN dan PKB mendukung Prabowo Subianto,
juga tak terlepas dari campur tangan Jokowi.
Hal itu diungkapkan Pengamat Politik, Dr Ujang Komaruddin,
dalam dialog publik Zona Literasi IWO bertajuk Jurnalis, Mahasiswa dan Sosok
Bacawapres “Siapa dengan siapa?”, yang digelar Ikatan Wartawan Online
(IWO) dalam memperingati ulang tahunnya ke 11, di Gedung Dewi Sartika, kampus
Universitas Negeri Jakarta (UNJ), Senin (14/8/2023).
Dalam dialog yang dipandu Ketua PW IWO Sumatera Utara, Teuku
Yudhistira tersebut, turut hadir narasumber lainnya antara lain Ketua DPP
Partai Golkar yang juga Ketua Umum AMPI, Dr Jerry Sambuaga dan Pemimpin Redaksi
Detik.com, Alfito Deannova.
Sebagai politisi Golkar, Jerry Sambuaga mengaku bahwa ia
sebagai kader sangat mendukung langkah atau manuver Ketua Umum Airlangga
Hartarto untuk ikut dalam koalisi KKIR.
“Kalau ditanya apa deal politik antara Prabowo dengan
Airlangga, tentu itu menjadi rahasia internal. Tapi yang jelas, sebagai kader,
kami akan mendukung ketika Pak Airlangga bisa dipercaya sebagai cawapres
mendampingi Prabowo,” ucapnya.
Menurut politisi muda ini, harapan Golkar itu tidak
berlebihan mengingat sejumlah capaian yang dihasilkan Airlangga selama menjabat
sebagai Menko Bidang Perekonomian di Kabinet Jokowi.
Sedangkan jurnalis senior, Alfito Deannova mengatakan, semua
hal bisa terjadi dalam politik. Di Pilpres 2019, misalnya, perubahan komposisi
cawapres terjadi beberapa jam sebelum diumumkan.
“Kita lihat fenomena yang terjadi saat ini begitu cepat
dan semua kemungkinan bisa saja terjadi. Misalnya di poros KKIR, selain sosok
Erick Thohir yang diusung PAN, ada juga Airlangga Hartarto dan juga Cak Imin
(Muhaimin Iskandar) dari PKB untuk mengisi posisi Cawapres. Dan bisa saja hal
yang tak terduga terjadi jika justru Gibran Rakabuming yang ditempatkan untuk
mendampingi Prabowo di Pilpres mendatang jika gugatan minimal usia cawapres 35
tahun dikabulkan,” sebutnya.
Sebelumnya Wakil Rektor UNJ, Dr H Abdul Sukur, S.Pd, MS.i
dalam kata sambutannya mewakili Rektor menyampaikan apresiasi kepada IWO yang
menggelar kegiatan dialog politik ini, yang diharapkan mampu memberikan
wawasan.
“Seperti diketahui, peran media adalah sebagai alat kontrol
sosial dan penangkal informasi palsu. Kami berharap momen ini bisa menambah
wawasan kita bersama termasuk mahasiswa sebagai kaum milenial, sehingga mereka
memahami tentang politik di tanah air,” sebutnya.
Dialog publik ini digelar secara luring dan daring. Ratusan
peserta daring umumnya pengurus dan anggota IWO yang tersebar di 31 provinsi di
seluruh Indonesia.