gentamerah.com | Waykanan- Diduga rekanan hanya ingin meraup keuntungan pribadi, Pengerjaan proyek Irigasi Way Karya Bakti senilai hampir Rp1 Milyar di Kampung Karya Bakti Kecamatan Kasui Kabupaten Waykanan, Lampung, belum genap tujuh bulan sudah hancur total.
Dari pemantauan tim gentamerah.com, rekanan tidak memasang plang nama proyek, sebagai acauan pengawasan masayarakat. Lantai irigasi tidak dialasi semen alias masih tanah, sehingga tidak memiliki kekuatan.
Sedangkan pada pengerjaanbendung talud saluranskunder ketebalan lantai hanya memiliki ketebalan 2-3 cm. “Kalau ketebalan hanya segitu maka kalau hujan sudah bisa dipastikan akan hancur. Karena semestinya ketebalannya tidak boleh kurang 10 cm,” ujar Ahmadi, Elemen masyarakat peduli pembangunan Waykanan.
Diduga akibat tidak sesuai dengan bestek, kondisi proyek proyek Irigasi Way Karya Bakti hancur, bahkan hampir sepanjang pekerjaan keretakan sangat terlihat. Dibeberapa bagian ssudah longsor dan kembali terlihat tanah. “Gimana mau bagus kalau pengerjaanya asal-asalan saja. Memang ada yang tirlihat agak bagus, tapi itu hanya dipenghujung dekat jalan , karena terlihat oleh mata para pejanan. Ini kerjaan belum PHO, berarti harusnya masih dalam perawatan mereka (Rekanan,RED). Nah kalau kayak gini apa yang mau dirawat, kalau mau ya kerjakan ulang,” ujar Madi.
Pada bagian bendung irigasi, terdapat keretakan yang menganga dan terliahat didalamnya tanpa adanya kekuatan bagunan. “Kalau dilihat,proyek ini dikerjakan yang penting selesai. Lihat dalam yang pecah lebar itu, sama sekali tidak ada penyangga timbunan tanahnya, jadi semen itu gantung. Gimana mau bagus,” kata dia.
Ahmadi menuturkan, batu pondasi yang seyogyanya memakai batu kali, pada pengerjaan proyek irigasi tersebut, rekanan menggunakan batu cadas hitam.