Waykanan — Senam bukan sekadar menggerakkan tangan dan kaki. Gerakannya harus tepat, dan dipandu orang yang benar-benar memahami teknik. Itulah alasan SDN 03 Argomulyo, Banjit kabupaten Waykanan, selalu menghadirkan instruktur senam profesional dalam setiap pelaksanaan senam mingguan.
Kepala Sekolah SDN 03 Argomulyo, Rita Hartati menegaskan bahwa ketepatan gerakan adalah kunci.
“Setahu saya, gerakan senam itu harus benar, apalagi senam baku. Jadi wajar kalau sekolah kami memanggil instruktur yang memang berkompeten. Bukan berarti guru tidak bisa, tapi tugas guru itu mengajarkan ilmu mata pelajaran. Keahlian mereka bukan senam,” ujarnya.
Menurut Rita, gerakan senam yang salah justru bisa menyesatkan siswa.
“Kalau pengajarnya saja salah, bagaimana nasib siswanya? Semua orang punya keahlian masing-masing. Jangan memaksakan diri dan jangan merasa semua guru mampu menguasai semua bidang,” tegasnya.

Rita mengakui kegiatan senam rutin dilakukan setiap Jumat, namun instruktur dari luar datang dua pekan sekali untuk memastikan pembelajaran gerak yang benar. Harapannya, siswa kelak bisa dikirim ke ajang perlombaan tingkat kecamatan maupun kabupaten.
“Alhamdulillah, bukan hanya soal senam. Setiap Jumat siswa juga berlatih drum band, meski sebentar, untuk mengasah kemampuan mereka. Karena sebelumnya juga sudah dilatih oleh guru yang berkompeten,” tambahnya.
Instruktur senam dari Sanggar Senam (SS) Nay, Yana, membenarkan bahwa senam tidak boleh dilakukan asal-asalan.
“Benar kata Ibu Kepsek. Senam itu bukan sekadar bergerak dan berkeringat. Gerakan senam baku dibuat oleh ahlinya, dan setiap gerakan punya manfaat untuk bagian tubuh tertentu. Ada tekniknya dan ada poinnya,” jelas Yana.
Menurutnya, gerakan yang salah justru bisa membahayakan.
“Kalau asal-asalan, risikonya besar. Makanya semua gerakan harus dilakukan dengan teknik yang benar. Apalagi senam baku, perlu teknik, bukan gerakan yang menye-menye,” tutupnya.













