Pesisir Barat – Dalih iuran perpisahan, Penyelemnggara SDN 83 Krui diduga lakukan pungutan liar (Pungli) kepada para wali murid.
Sekolah yang berada di Pekon Way Nukak Kecamatan Karya Penggawa, Pesisir Barat (Pesibar) Lampung itu, diduga akan laksanakan perpisahan di sokolah setempat, sehingga dilakukan pungli Rp50 ribu per wali murid.
Salah satu wali murid yang enggan disebut Namanya mengaku keberatan dengan adanya dalih sumbangan perpisahan tersebut.
“Kasihan bagi orang tua siswa yang memang tidak mampu. Uang segitu sangatlah besar. Aturan Namanya sumbangan itu ya sukarela, misalnya Rp10 ribu sampai Rp15 ribu,” katanya.
Bagi orang kaya, kata dia, sumbangan sebesar itu tidak artinya, namun bagi dirinya dan sejumlah wali murid yang harus susah payah mencari duit, sumbangan Rp.50 ribu, sangatlah memberatkan.
“Ini juga kita merantau ke pulau Jawa mencari uang,” ujarnya.
Hal itu juga diakui salah seorang wali murid yang cucunya duduk dibangku kelas 1 sekolah setempat, justru mengaku tidak tahu menahu dengan adanya sumbangan tersebut, karena tidak pernah ada pemberitahuan.
“Saya malah ga tahu, karena tidak ada pemberitahuan, atau undangan rapat dari Komite sekolah. Justru saya tahunya dari cucu saya, kalau ada iuran untuk pelepasan tiga orang guru purna bhakti sebesar Rp50 ribu,” kata dia.
Sementara itu, Sa’an, Ketua Komite SDN 83 Krui mengaku sumbangan tersebut hasil kesepakatan wali murid pada musyawarah sebelumnya di Sekolah.
“Ini hasil musyawarah dengan wali murid, karena bapak ibu guru ini sudah mengabdi puluhan tahun di sekolah, dan sekolah tidak tahu menahu, hanya kebijakan wali murid untuk memberikan sumbangan itu,” katanya.
Menurutnya, semua kebijakan diserahkan kepada wali murid untuk membayar iuran sebesar Rp50 ribu per wali murid, tidak ada tekanan.
“Tidak ada paksaan, harus sekian-sekian, karena tidak ada bantuan dari dana yang lain,” ujar Sa’an.
Kepla SDN 83 Krui, Khoirul membenarkan adanya pungutan tersebut, dengan jumlah keseluran siswa siswi, sebanyak 159 orang.
“Kegunaan duit itu untuk biayaya latihan perpisahan dan acara purna bhakti guru sebanyak tiga orang, untuk acara pelepasan guru itu,” kata Khoirul.
Khoirul mengaku sumbangan itu sah-sah saja, karena sudah diserahkan kepada wali murid, serta musyawarah bersama komite sekolah SDN 83 Krui. Dan uang iuran itu sudah terkumpul kurang lebih Rp.2 juta.
“Purna bhakti pada akan dilaksankan tanggal 30 November bulan ini,” ujar dia.