Lampung Utara – Tak mau bayar, maka tidak lulus. Tak tanggung-tanggung tarif pungli yang di terapkan RP3 juta sampai Rp4 Juta per ASN yang hendak naik pangkat/golongan.
Hal itu terkuak ari pengakuan sejumlah ASN di Lampung Utara, yang harus merogoh saku untuk mengeluarkan dana jika ingin lulus ujian kenaikan pangkat.
Dugaan pratik pungli itu di lakukan Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Lampung Utara, yang dananya di setor ke salah satu kepala bidang (Kabid) di BKPSDM setempat.
“Kalau mau data nanti di kasih, inikan kemarin diminta Rp3 juta, saya inikan mau ikut Ujian Dinas. Dimintai Rp3 juta dengan dia orang, permintaan itu di lakukan Kabid Mutasi, kalau Namanya H. Karena saya tidak ada uangnya, jadi tidak lulus lah,” kata seorang Pejabat Eselon III yang enggan disebutkan namanya, Sabtu (04/01/2025).
Menurutnya, ASN yang lain lulus, karena ada indikasi setor kepada kabid tersebut.
“Belum yang ngurus, dan ongkos mereka kesana, ngurus makalah. Sehingga harus mengeluarkan Rp4 juta, abisnya satu orang tersebut,” kata dia.
ASN tersebut mengaku tidak lulus karena tidak memiliki setoran. “Orang-orang Lampung Utara banyak yang mengikuti ujian Dinas tersebut,” kata dia.
Baca Juga : Dugaan Pungli BKPSDM, Ketua DPRD Lampura Akan Segera Panggil Pejabatnya
Setor Uang Lulus
“Contohnya, ada Kabid di tempat saya bekerja, beliau berani setor Rp3 juta. Nanti berkasnya saya cari dulu, siapa saja yang mengikuti Ujian dan di nyatakan lulus. Nanti om kirim ke kamu,” kata dia.
Hal itu juga di amini Pejabat di Lampura yang lain. Permasalahan setor menyetor tersebut sudah berlangsung lama yang di lakukan BKPSDM Lampura.
“Naik pangkat penyesuaian golongan itu di minta jutaan dan itu massa lalu,” kata dia.
Kabid Ngelak
Sementara, Kabid Mutasi BKPSDM Lampura, Herman, S.Kep., M.H membantah tudingan tersebut. Bahkan selama ini mengaku hidup hanya mengandalkan gaji.
“Ga ada itu Yan (Nama Kabiro Gentamerah.com Lampura). Bang Herman minta-minta. Semua sama Yan. Kalau ada minta-minta gak laju buntu gini, karna kita hanya ngandalin gaji dan tambahan penghasilan, maka buntu gini,” kata dia, melalui pesan Whatsap pribadinya.
Menurutnya kenaikan pangkat itu ada timnya, guru ke tim 1, kesehatan ke 2 struktural ke tim 3.
“Bang Herman gak ada minta-minta, Iya yan, maaf slow respon, badan lagi ga sehat, flu enak batuknya kalau batuk laju- lajuan. Bang Herman ga pernah minta minta Gian, dan ga pernah terima berkas karena ada timnya,” kata dia.
Di singgung, ada beberapa Pejabat yang mengakui dugaan pungli itu, Herman mengelak, dan meminta media ini untuk dipertemukan dengan Pejabat tersebut.
“Temuin dengan abang, ga apa apa, mana yang minta, yang pasti, sampai saat ini, abang gak pernah minta-minta,” pungkasnya.