Jokowi Meminta Petani Mesuji Tidak Jual Gabah

Jokowi  Meminta Petani  Mesuji Jual Produk Setelah Jadi Beras

gentamerah.comMesuji – Presiden RI Ir.H. Joko Widodo meminta para petani tidak menjual produk pertaniannya berupa gabah, tetapi setelah jadi beras. Petani seharusnya berinovasi, dengan membuat beras organik karena saat ini permintaan jenis beras tersebut relative tinggi.
Ungkapan tersebut disampaikan Jokowi pada Peresmian pengembangan produk unggulan kawasan perdesaan (PRUKADES) terintegrasi di kawasan transmigrasi KTM Mesuji Provinsi Lampung,  di Desa Wonosari Kecamatan Mesuji Timur. Hal tersebut  merupakan program cita ketiga nawacita kabinet kerja presiden Jokowi, dengan luas lahan KTM Mesuji sekitar Rp 28,988 hektar.
Presiden pada kunjungannya tersebut didampingi Menteri BUMN Rini, Menteri PUPera, dan Menteri Desa, PDT dan Transmigrasi, serta sejumlah kabinet kerja, Gubernur Lampung, Ridho Ficardho, Bupati, Ketua DPRD dan sejumlah pejabat daerah setempat.
“Senang sekali rasanya bisa menginjakkan kaki di Mesuji. Saya minta kepada petani agar menjual hasil panennya jika sudah menjadi beras. Di RMP ini, bisa dilakukan, kalau gak cukup bisa, ditambah kapasitasnya. Jadi, kita bisa lihat bermanfaat atau tidaknya mesin ini,” kata Presiden.
Pada kesempatan itu, presiden juga memberikan kesempatan bagi perwakilan kelompok tani untuk bertanya dan mengajukan permintaan terkait kendala apa saja yang dihadapi petani di Mesuji.

Jokowi  Meminta Petani  Mesuji Jual Produk Setelah Jadi Beras


Jumadi, salah seorang perwakilan petani asal Desa Wonosari Kecamatan Mesuji Timur  mengaku, bahwa di desanya para petani sangat membutuhkan saluran irigasi untuk mengairi areal persawahan yang kerap kali dilanda kekeringan saat musim hujan.
“Kebetulan, disini juga ada Pak Menteri PU, untuk itu saya perintahkan untuk segera ditindak lanjuti nanti,” jawab Jokowi.
Orang nomor satu di Republik Indonesia itu,  meminta agar petani di Mesuji dapat berorientasi, jangan selalu membiasakan budaya turun-temurun yang kurang menguntungkan.
“Pikirkan bagaimana membuat kelompok petani menjadi besar, membuat penggilingan sendiri yang modern, dan mulai merancang  kemasan sendiri lebih menarik,” kata dia.
Jokowi meminta agar kedepan beras Mesuji tidak hanya dijual di daerah nsetempat, melainkan hingga menjangkau ke daerah lainnya. “Apalagi kalau beras organic, permintaan eksport banyak sekali. Jangan rutinitas yang hanya dikerjakan. Kita harus selalu merubah diri, terutama kades, arahkan masyarakatnya untuk mengikuti moderenisasi yang maju, terutama pasca panen,” katanya.
Menurutnya, keuntungan terbesar itu adalah pada saat pasca panen. “Anak-anak muda, tolong bantu para orang tuanya pasarkan secara online, lewat medsos, sehingga pembelinya tidak hanya dari Mesuji saja, hal ini yang perlu sama-sama kita cermati, agar produk petani ini tidak ketinggalan,”tandasnya.
Menteri Desa PDT dan Transmigrasi, Eko Putro Sandjojo mengatakan, bahwa program transmigrasi dimulai sejak tahun 1950. Kabupaten Mesuji merupakan daerah yang terbentuk dari program Transmigrasi pada tahun 1982 silam.
“Dalam kesempatan ini, Kemendes menggandeng kepala daerah untuk membentuk pengembangan produk pertanian. Selain itu, kita juga merevitalisasi RMP yang sudah lama tidak berjalan, bersama BNI dan Bulog membentuk PRUKADES ini agar masyarakat mendapat nilai tambah dan kepastian dalam mengelola hasil panennya,” kata Eko.
Penulis : Nara
 Editor : Seno

Tinggalkan Balasan

error: Berita Milik GNM Group