Santriwati Di Lamsel Dicabuli Oknum Ustad, Bupati Zainudin Malu

Santriwati Di Lamsel Dicabuli Oknum Ustad,  Bupati Zainudin Malu

gentamerah.comLampung Selatan- Bupati Lampung Selatan, Zainudin Hasan mengaku sedih dan prihatin, terkait  kejadian dugaan  kasus pencabulan dan LGBT yang terjadi disalah satu pondok pesantren yang ada di wilayahnya.
Hal tersebut diungkapkan saat melakukan bersilaturahmi dengan para Pimpinan Pondok Pesantren dan Organisasi Islam se – Kabupaten Lampung Selatan di Aula Rajabasa, Kantor Pemkab setempat, Kamis (18/01/2018).
“Saya sedih dan prihatin tentang kejadian itu, malu saya sebagai kepala daerah hal tersebut bisa terjadi,” ucap Zainudin.
Menurutnya,  Kementerian Agama agar mendata ulang semua pondok pesantren yang asa di kabupaten terserbut, baik yang sudah ada izin maupun yang belum, agar kejadian serupa  tidak  terulang kembali.
“Saya minta untuk kepada kepala Kementrian Agama Lampung Selatan,  mendata ulang ponpes. Bukan mempersulit atau apa, bagi yang berlum miliki izin akan dibantu penyelesaiannya. Semua ini supaya kita  bisa tahu dan mencegah sejak dini kejadian seperti ini,” ujarnya.
Bupati menghimbau kepada pimpinan pondok pesantren, agar tak mudah percaya dengan ustadz yang mendaftar sebagai guru dipondok pesantren, dengan cara memverifikasi calon guru atau ustadz yang akan mengajar dengan cara cek ijazah ditempat sekolahnya dulu, dan kelengkapan kependudukanya.
“Jangan cepat percaya,, coba akalau ada calon ustad masuk didata dulu  ijazah, keluarga, KK, KTP dan riwayatnya,” ujarnya.
Kepala Kantor Kementrian Agama Lampung Selatan, Sukandi mengatakan, tujuan dikumpulkannya para pimpinan ponpes dan ormas se-kabupaten Lampung Selatan untuk  menindak lanjuti kasus yang terjadi.
“Dimedia sudah ramai tentang kasus pencabulan dan LGBT disalah satu pondok pensantren tempat kita ini. Makanya  kami mengundang bapak ibu  untuk bermusyawarah, agar hal yang tersebut tidak terjadi lagi,” ujar Sukandi.
Penulis : Adiyana
 Editor : Seno

Tinggalkan Balasan

error: Berita Milik GNM Group