Lampung Utara – Salah satu aset
wisata Pemerintah Kabupaten Lampung Utara, terbengkalai dan saat ini hanya dihiasi
keramba-keramba (peternak ikan) dan tidak terawat. Kondisi Bendungan Way Tebabeng, sangat memprihatinkan.
terletak di Desa Jagang, Kecamatan Blambangan Pagar,
dengan jarak tempuh dari pusat kota Kotabumi ibu Kota Kabupaten Lampung Utara
itu sekitar 10 kilometer. Sangat dibutuhkan perhatian serius dan perbaikan guna
pemanfaatan lokasi wisata mengingat kabupaten tersebut saat ini minim tempat
wisata.
ketika dikonfirmasi awak media mengatakan, bendungan Way Tebabeng itu, saat ini
digunakan warga untuk memelihara ikan di keramba apung. Diperkirakan jumlah keramba mencapai 500-an.
“Satu orang pemilik bisa punya 10 – 20 kolam,” ujarnya, Selasa
(24/1/2017).
terlihat hanya para pengurus kolam ikan
saja. Mereka bertempat tinggal ditengah bendungan dirumah apung. Tetapi,
kondisi ramai orang disaat akhir pekan hari Sabtu dan Minggu. Itupun warga yang
datang untuk memancing dibendungan. “Ya ramainya, hari Sabtu dan Minggu
aja. Banyak yang mancing soalnya,” kata dia.
sejak 10 tahun terakhir. Padahal lokasi tersebut, kata perempuan paruh baya
ini, sebelumnya merupakan salah satu tempat wisata. Bahkan menunjuk ke pojok
lokasi ada permainan bebek-bebekan. “Itu bebekannya sudah rusak. Dulunya
tempat rekreasi,” ucapnya.
pemerintah setempat. Dengan begitu, perekonomian warga juga ikut terdongkrak.
“Mau nya bendungan ramai. Biar anak-anak bisa jual minuman, lumayan buat
nambah uang,” katanya.
bendungan Way Tebabeng saat ini kondisinya memang tidak bisa
“dijual”. Sebab, di tempat tersebut banyak keramba apung milik warga,
yang dipakai untuk memelihara ikan mas, ikan nila, dan ikan patin.
mengatakan Pemda akan melakukan pendataan terlebih dahulu. “Awalnya, kita
akan data dahulu yang ada dilokasi, mulai dari luasnya,” ujar dia saat
ditemui usai rapat koordinasi bulanan.
sekitar 11 hektar, terdapat spot-spot tertentu. Di titik-titik itulah yang bisa
dipergunakan oleh warga sementara untuk bersantai, agar dapat digunakan kembali
dimanfaatkan.
terkenal. Bahkan dirinya mengaku seiring perkembangan zaman, merosot.
Pemerintah akan mengembalikan masa keemasannya secara bertahap, sebagai lokasi
wisata. “Kita bertahap melakukan perbaikannya, karena keterbatasan
anggaran,” bebernya.
dengan menggunakan motor. Perjalanan cukup dikejutkan, karena jalan ke lokasi
ada 8 titik kerusakan. Dimana, kondisinya lumayan parah, karena jalannya
berlubang dengan kedalaman 5 sampai 10 meter.
mata memandang, banyaknya rumah apung yang ditempati warga, untuk mengurus
keramba apung. Jumlahnya tidak sedikit keramba, ditaksir mencapai ratusan
kerambah.
Editor : Seno