gentamerah.com | Lampung Utara – Terkait terus mencuatnya kematian Yogi Andika, mantan sopir Bupati Lampung Utara, yang hingga saat ini masih terus menjadi misteri, Bupati Lampura, Agung Ilmu Mangkunegera, enggan berkomentar banyak, bahkan terkesan dingin menanggapi hal tersebut.
“Semua tanyakan kepada pangacara tersangka, biarkan proses hukum yang berjalan dan tolong kasus ini jangan dipaksakan,” Kata Bupati Lampung Utara, kepada sejumlah awak media, usai paripurna di kantor DPRD kabupaten Lampung Utara. Jum’at (28-12-2018)
Saat ditanya apa tanggapannya terkait kematian sopir pribadinya, betulkah Yogi Andika adalah supir bupati, Agung hanya diam dan segera meninggalkan kerumunan Wartawan yang hendak memperjelas kasus tersebut.
Diketahui, kematian Yogi diduga akibat aksi pengeroyokan sejumlah orang yang diduga orang-orang dekat Bupati, dirumah Arnold.
Menurut Fitria Hartati, ibu kandung Yogi Andika, setelah melakukan pemukulan terhadap Yogi Andika (Alm), IM alias Bowo bersama rekan yang diduga lebih dari empat orang, membawa korban ke Lampung Utara menuju rumah Dinas Bupati.
“Setibanya dirumah Dinas Bupati Lampung Utara , Yogi masih mendapat siksaan yang luar biasa, sampai berdarah-darah, akibat pukulan yang dilakukan Bowo dan teman-teman. Setelah mengalami siksaan, anak saya dibawa kembali ke Bandarlampung, mungkin karena disangka sudah mati, korban dibuang ditengah jalan gajah mada (Bypas), sekitar pukul 01:15, ” kata Fitria Hartati, putrinya, Lilian rosita, dirumah kediamannya.
Fitria menjelaskan, Yogi yang semula pingsan dengan kondisi tubuh penuh luka lebam, sekitar pukul 07:00, Yogi Andika siuman. Dibantu ojek, Yogi tiba dikediamannya. Fitriayang terkejut melihat kondisi putra sulungnya, spontan teriak histeris, sehingga mengundang perhatian tetangga dan orang sekitar. Yogi segera dilarikan dirumah sakit sempat, Namun beberapa hari setelah perawatan korban menghembuskan nafas terakhirnya.