Caption : Dari sebelah kanan Aris Apriyadi, SE Kabid Ekonomi dan Keuangan, Mediansyah, S.IP Kasubid Keuangan, Alan Farona, SE, MM Kasubid Ekonomi
gentamerah.com | Pesawaran- Rendahnya daya jual tembakau mendorong Badan Penelitian kabupaten Pesawaran, Provinsi Lampung melakukan pengkajian terhadap tanaman tersebut.
Kepala bidang ekonomi dan keuangan Badan Penelitian kabupaten Pesawaran, Aris Apriyadi King megatakan, bahwa dilakukannya pengkajian tersebut sesuai dengan perundang- undangan dan peraturan Mentri Dalam Negri.
“Kita mengikuti aturan yang sudah ada pada undang undang, Nomor 18 tahun 2002, Tentang sistem nasional penelitian, pengembangan dan penerapan iptek sedangkan untuk pelaksanaannya dari Peraturan Mentri dalam Negri Nomor 17 tahun 2017, tentang pedoman dan penelitian ke uangan,” katanya saat di temui gentamerah.com di ruangan kerjanya, Rabu (06/09/2017).
Menurutnya, pengkajian telah dilakukan Badan Penelitian Pesawaran terkait pertanian tembakau yang ada di bumi andan jejama.
“Kita mengkaji, kabupaten Pesawaran cocok apa enggak geografisnya untuk pertanian tembakau,” ucap Aris.
Aris menjelaskan, berdasarkan hasil data dari statistik, pertanian tembakau sudah mencapai 90, 98 ton dengan luas 87 hektar yang tersebar di tujuh kecamatan.
“Kecamatan Punduh Pedada dengan jumblah 5, 90 ton tembakau dengan luas 7 hektar. kecamatan Padang Cermin sebanyak 6, 18 ton tembakau, luas 7 hektar. kecamatan kedondong, 10, 5 ton luas lahan 12 hektar. kecamatan waykhilau 5, 10 seluas 6 hektar. kecamatan waylima 17, 20 ton tembakau dengan luas 12 hektar. kecamatan gedung tataan 20, 00 luas lahan 17 Sedangkan kecamatan Negri katon 26, 10 ton tembakau luas lahan 26 hektar,” ujarnya.
Kabid melanjutkan, pemda setempat berupaya meningkatkan komuditi perkebunan tembakau di Pesawaran agar bisa menjadi produktifitas dan dapat dibudidayakan masyarakat di tujuh kecamatan.
“Seperti sawah tadah hujan itu kan bisa juga untuk tanaman bakau. Hanya saja rendahnya daya jual tembakau ini, merupakan salah satu lemahnya dinas terkait, ” ujarnya.
Harapannya, dinas terkait dapat mengembangkan petani tembakau, agar dapat masarkan tembakau. “Untuk pengkajian, pada tahun 2018 kita akan membentuk dewan riset, guna meberikan masukan dan arahan, tentang kerangka kebijakan Daerah. Fungsi dan peran dewan riset itu memberikan masukan ke pemerintah Daerah,” kata dia.
Debatnya seru ya, tapi itu menurutku. Karena seru menurutku belum tentu menurut mereka,” celoteh kawan sambil menikmati secangkir Kopi pait yang kubuat.
Waduh kades jabatannya ditambah dua tahun, kesempatan dikucak dan mengucak. Aturan yang pas tepat waktu mau Pilkada, jadi bisa untuk alat,” kata chat WA kawan, yang mulai gelisah