Ketua Panitia Bupati Cup Lampura Elak Aniaya Wartawan, Juanda :Saya Ini Haji, Bukan Haji Hajian

 

Aniaya Wartawan

gentamerah.com // Lampung Utara – Ketua panitia Sepak bola piala Bupati Cup Lampung Utara mengalak telah melakukan perampasan dan pemukulan terhadap salah seorang wartawan saat melakukan wawancara terkait adanya dugaan kericuhan yang dipicu sekor pertandingan.

“Jadi itu  spontanitas saja, saya baru sampai  dilapangan sepak bola distadion, rupanya dia sudah berbicara kepada Ferani,  terus langsung saya,” kata   H. Juanda Basri,  ketua panitia saat dikonfirmasi oleh media distadion lapangan sepakbola, Sabtu (29/08/2020).

Baca Juga : Diwawancara Terkait Kericuhan, Ketua Panitia Bupati Cup Lampura Aniaya Wartawan

Menurutnya, wartawan tersebut mengungkapkan kepadanya bahwa ada salah satu tim kesebelasan yang merasa di zalimi penitia. “Terus saya menjawab, tim mana yang dizholimi  panitia. Malah omongan saya itu dijawab, kalau memang ga mau ya udah  kita dilanjutkan. Terus saya jawab kepada wartawan itu, sabar bicaralah yang baik-baik, Demi Allah saya ini puasa ya dan kemarin juga saya puasa,” ujarnya.

Juanda mengungkapkan, kendati sudah diminta untuk bicara baik baik dan pelan, tetapi wartawan tersebut masih menggunakan nada tinggi.  “Kalau ngomong bagus-bagus, tidak usah pake urat, saya haji ilang Islam saya kalau berbohong kepada kalian. Jadi bicara gak usah pake otot bicara yang tenang dan sabar,”terang dia.

Tidak ada intervensi, elak Juanda. Wartawan tersebut menyodorkan kamera kemukanya (Juanda,RED) sehingga menimbulkan kericuhan. “Kalian kan cari informasi, tapi mata wartawan itu seperti mau nelen saya. Ya suda,  kalau kamu ga sabar lagi ya silahkan lah,”Kata dia kepada wartawan tersebut.

Kata Juanda, dirinya hanya memegang kamera kecil milik wartawan tersebut karena disodorkan ke mukanya. 

“tahu-tahu camera dia dianukin kemuka saya. Dan cuma saya pegang aja. Saya tidak membanting kamera dia apalagi sampai memukul,” ujar dia.

Yang ambil kamera wartawan tersebut, ujar Juanda bukan dirinya, malinkan Suroto. Namun diserahkan kembali.  “Yang ambil kamera itu bukan saya, tapi Pak Suroto, itupun diserahkan lagi.”Saya ini haji, tidak mau bohong. Dan bukan haji hajian. Jadi ga ada yang merebut kamera itu, seperti yang sudah diberitakan kemana mana,” kata Juanda.

  Penulis : Gian Paqih

Editor : Seno

Print Friendly, PDF & Email

Tinggalkan Balasan

error: Berita Milik GNM Group