gentamerah.com | Waykanan—Tanpa bawa KTP, nasabah BRI unit Banjit Kabupaten Waykanan
Lampung, tidak bisa menarik tabungan sendiri, kendati membawa buku tabungan.
Tidak ramahnya teller di bank tersebut menjadi keluhan tersendiri bagi nasabah.
Lampung, tidak bisa menarik tabungan sendiri, kendati membawa buku tabungan.
Tidak ramahnya teller di bank tersebut menjadi keluhan tersendiri bagi nasabah.
Seperti diungkapkan nara sumber gentamerah.com, setelah berjam jam menunggu untuk ambil
tabungannya viua ATM BRI yang ada di Unit Banjit, ternyata mesin ATM tersebut
kosong. “Saya sebetulnya sudah malas mau ambil didalam (Menggunakan Buku
Tabungan), dari malamnya saya sudah bolak-balik ke ATM, tapi saat mau saya
ambil dana, tertuliskan tidak dapat
diproses. Paginya saya ke ATM lagi ternyata masih juga begitu, dan keterangan
Satpam ATM kosong,” ujarnya, Jum’at (15/02/2019).
tabungannya viua ATM BRI yang ada di Unit Banjit, ternyata mesin ATM tersebut
kosong. “Saya sebetulnya sudah malas mau ambil didalam (Menggunakan Buku
Tabungan), dari malamnya saya sudah bolak-balik ke ATM, tapi saat mau saya
ambil dana, tertuliskan tidak dapat
diproses. Paginya saya ke ATM lagi ternyata masih juga begitu, dan keterangan
Satpam ATM kosong,” ujarnya, Jum’at (15/02/2019).
Bersabar tetap via ATM, kata nara sumber tersebut, masih ditunggu hingga
adanya pengisian mesin ATM tersebut. “Kira-kira pukul 09.30 WIB, petugas isi
mesin ATM. Tapi kepada beberapa konsumen yang ada Satpam menjalaskan kalau
prosesnya nmasih akan lama. Karena saya mau buru-buru dan menunggun sudah lama,
saya ambil buku tabungan kerumah. Saya ikut antri didalam. Tidak lama nama saya dipanggil, begitu saya maju
kemeja teller, saya ditanya bawa KTP. Saya bilang tidak, mbak teller itu
langsung menghempaskan buku tabungan saya sambil ngomong ketus, lain kali bawa
KTP,” ujar dia sambil mengulangi ucapan teller tersebut.
adanya pengisian mesin ATM tersebut. “Kira-kira pukul 09.30 WIB, petugas isi
mesin ATM. Tapi kepada beberapa konsumen yang ada Satpam menjalaskan kalau
prosesnya nmasih akan lama. Karena saya mau buru-buru dan menunggun sudah lama,
saya ambil buku tabungan kerumah. Saya ikut antri didalam. Tidak lama nama saya dipanggil, begitu saya maju
kemeja teller, saya ditanya bawa KTP. Saya bilang tidak, mbak teller itu
langsung menghempaskan buku tabungan saya sambil ngomong ketus, lain kali bawa
KTP,” ujar dia sambil mengulangi ucapan teller tersebut.
Menurutunya, kekecewaan sebagai nasabah karena ketidak ramahan tersebut. “Kalau mau dibilang sibuk saya kira
ga juga. Walaupun sesibuk apapun harus jaga dong keramahan, sopan santun. Itu sudah
resiko duduk di pelayanan. Karena saya
ini sudah coba beberapa bank, dan saat ambil dengan buku tabungan ya cukup
gunakan buku itu, toh itulah gunanya tandatangan, kalau palsu ga sesuai dengan
yang dibuku kan terditek. Kata kawan malah selain KTP juga buku rekening itu
harus difoto kopi. Lah ini rumit amat,” kata dia.
ga juga. Walaupun sesibuk apapun harus jaga dong keramahan, sopan santun. Itu sudah
resiko duduk di pelayanan. Karena saya
ini sudah coba beberapa bank, dan saat ambil dengan buku tabungan ya cukup
gunakan buku itu, toh itulah gunanya tandatangan, kalau palsu ga sesuai dengan
yang dibuku kan terditek. Kata kawan malah selain KTP juga buku rekening itu
harus difoto kopi. Lah ini rumit amat,” kata dia.
Harapannya, ada perbaikan pelayanan dan keramahan semua pegawai,
sehingga BRI yang merupakan bank tertua dapat memberikan pelayanan terbaik. (RED)
sehingga BRI yang merupakan bank tertua dapat memberikan pelayanan terbaik. (RED)
