Tanggamus— Perpustakaan di Provinsi
Lampung masih sangat minim, karena ada anggapan perpustakaan itu tidak penting,
dan bukan hal yang prioritas, terbukti sampai saat ini masih 50 persen (%)
sekolah dan madrasah yang belum ada perpustakaannya, begitu juga di setiap
dusun, pekon atau desa.
Amaliah, Ketua PD Ikatan Pustakawan Indonesia (IPI) Provinsi Lampung, pada
acara sarasehan bersama 30 penggiat
literasi Tanggamus, di rumah baca RUBI Gisting, Tanggamus, Rabu (08/02/2017).
perpustakaan dan rumah baca di tengah-tengah masyarakat sangat lah penting. Namun
sangat disayangkan di Provinsi Lampung ini, masih minim.
berkewajiban memfasilitasi perpustakaan secara merata di wilayah masing-masing,
sesuai UU RI no.43 Tahun 2007 tentang perpustakaan pasal 8, Itu artinya masih
banyak dari pemerintah daerah yang belum menjalankan amanah undang-undang itu
dengan baik. Seandainya pemerintah baik yang di pusat maupun daerah menjalankan
amanah UU itu dengan baik, maka tidak akan ada lagi masyarakat yang merasa
kesulitan mendapatkan buku-buku bacaan sesuai dengan kebutuhan dan minatnya,” kata
mantan Tenaga Ahli DPRD Provinsi Lampung Tahun 2011-2012 .
IPI Tanggamus, mengungkapkan bentuk kepedulian para wakil rakyat sudah sangat
dibutuhkan. Tidak hanya sekedar berbagi
financial, namun juga bersumbangsih tenaga dan pikiran dalam rangka
memperjuangkan dan memasyarakatkan gemar membaca di masyarakat dengan
mendayagunakan perpustakaan dan rumah baca.
Provinsi Lampung terhadap dunia pustaka mulai terlihat, tak terkecuali di
Kabupaten Tanggamus, seperti pada kegiatan IPI Lampung Peduli, yang menggelar
sarasehan penggiat literasi di rumah baca RUBI Gisting, Tanggamus, salah
seorang anggota DPR Lampung asal Tanggamus Ir. Akhmadi Sumaryanto, menyempatkan
hadir dan mengisi materi, begitu juga anggota dewan Tanggamus seperti Hajin M
Umar dan Rusli Shoheh selalu mendonasikan buku untuk rumah baca,” katanya.
Editor : Sayuti Rusdi