gentamerah.com| Lampung Selatan – Akibat cuaca buruk yang menerjang perairan Lampung pada Kamis (30/11/2017) sebanyak 14 rumah di Dusun Rangai Barat Desa Rangai Tri Tunggal, Kecamatan Katibung dan 12 rumah di Desa Way Muli Kecamatan Rajabasa, Lampung Selatan rusak dihantam ombak besar yang terjadi sekitar pukul 17.30 WIB. Sebagian besar rumah tersebut mengalami rusak berat, beberapa rumah masih berdiri namun tiang penyangga hancur disapu hantaman ombak. Tidak ada korban jiwa pada kejadian tersebut.
Pemerintah Kabupaten Lampung Selatan langsung bertindak cepat menangani bencana akibat angin kencang dan gelombang air laut pasang tersebut.
Asisten Ekobang Lampung Selatan, Mulyadi Saleh dan Dinas Sosial (Dinsos) serta Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat, mulai dari tadi malam hingga pagi ini meninjau langsung lokasi tempat terjadinya bencana, sekaligus memberikan bantuan kepada warga yang rumahnya mengalami kerusakan akibat terkena dampak dari bencana itu.
“Begitu mendapatkan informasi, kami langsung meninjau lokasi tempat terjadinya bencana. Di dua lokasi tersebut petugas dari Dinas Sosial dan BPBD langsung memberikan bantuan darurat kepada warga yang terkena musibah. Bentuk bantuan yang diberikan berupa selimut, tikar dan karpet. Selain itu juga diberikan bantuan logistik untuk kebutuhan makan dan minum seperti beras, mie instan, dan air mineral,” ujar Mulyadi Saleh, Jum’at (1/12/2017).
Sementara Camat Katibung, Sabilal mengatakan, ada sekitar 50 kepala keluarga yang saat sudah diungsikan ketempat yang lebih aman. Begitu juga dengan peralatan rumah tangga yang dapat diselamatkan ikut diamankan. “Kita sudah instruksikan semua penghuni rumah, untuk sementara mengungsi di tempat-tempat yang jauh dari ombak seperti rumah-rumah keluarga yang memang jauh dari bibir pantai,” kata Sabilal. Sabilal mengungkapkan, pihaknya juga menyediakan fasilitas seperti dapur umum yang disediakan di tempat-tempat pengungsian seperti sekolahan dan balai desa. “Kita sediakan dapur umum sementara, agar para pengungsi tersebut setidaknya bisa memasak,” ujar Sabilal. Camat meminta agar untuk sementara waktu warga yang menetap disekitar pantai tidak diperbolehkan menetap dirumah. Hal Ini dilakukan sebagai upaya mencegah datangnya badai susulan. “Kami minta, demi keselamatan. Jangan dulu berada didalam rumah yang ada disekitar pantai. Lebih baik mengungsi dulu. Untuk kerugian belum bisa kita tafsir karena masih melakukan pengumpulan data rumah-rumah yang rusak,” tutup Sabilal.
Debatnya seru ya, tapi itu menurutku. Karena seru menurutku belum tentu menurut mereka,” celoteh kawan sambil menikmati secangkir Kopi pait yang kubuat.
Waduh kades jabatannya ditambah dua tahun, kesempatan dikucak dan mengucak. Aturan yang pas tepat waktu mau Pilkada, jadi bisa untuk alat,” kata chat WA kawan, yang mulai gelisah
Kata Siapa Dimana-mana jalan hancur, kayak kubangan kerbau. Buktinya para elit politiknya, santai aja. Warganya diajak milih pemimpin mereka tetap semangat kok.