Waykanan – Wali murid harus paham, anak mereka sekolah hendak di bawa kemana. Untuk menuju kesuksesan dan meraih cita-citanya diperlukan proses, dan penunjang.
Untuk mewujudkan hal tersebut, orang tua dari siswa baru harus mengikuti masa perkenalan lingkungan sekolah (MPLS) di SMKN 1 Pakuanratu, Waykanan.
SMKN 1 Pakuanratu, merupakan satu-satunya sekolah yang mewajibkan wali murid siswa baru kelas X, mengikuti MPLS.
“Satu pekan ini kita sudah lakukan MPLS, orang tua mereka harus ikut. Biar paham, bahwa anaknya sekolah apa tujuannya. Setelah selesai nanti mau apa anaknya itu. Dan tentunya untuk mencapai kesuksesan anaknya itu semua perlu proses, dan kita kasih paham proses yang ada di sekolah seperti apa, apa yang dibutuhkan,” kata Ahamadi, Kepala SMKN 1 Pakuanratu.
Ahmadi menjelaskan, Wali murid Bersama anaknya mengikuti MPLS secara bergantian, per jurusan. “Hari ini misalnya, jurusan perkebunan, jadi orang tua dan anaknya MPLS. Begitu juga besok, jurusan apa, terus hingga semua jurusan selesai. Makanya MPLS kita sampai sepekan,” kata dia.
Wira usaha merupakan Salah satu usaha bagi sekolah yang akan di terapkan kepada semua jurusan. Hal itu untuk menunjang food estate, cetusan Presiden-wakil Presiden terpilih, Prabowo-Gibran.
“Bagaimana kita ciptakan adanya food estate di sekolah, selain kita manfaatkan lahan sekolah untuk tanaman pertanian, kita akan pelihara kambing disekolah ini, pasti pertanyaanya, uang dari mana,” ujar Ahmadi.
Untuk mendapatkan modal usaha, kata Ahmadi, setiap hari semua guru dan siswa wajib menabung, dengan besaran, Rp2 ribu untuk guru dan Rp1000 untuk semua siswa.
“Kalau guru kita ada 40 an misalnya, kalikan Rp2000 perhari, sudah Rp80.000, siswa ada 420 dikalikan Rp1000, sudah Rp420 ribu, dalam sehari kita buat mudah saja Rp500 ribu, kalau sebulan teruklah sekolah efektif ada 25 hari, sudah Rp12 juta, lah kalau satu tahun, yang efektif itu 10 bulan, maka sudah Rp120 juta. Ini modal kita, alangkah mudahnya cari kodal segitukan,” kilah Ahmadi, seraya tertawa lebar.
Modal itu, salah satunya akan buka usaha kantin sekolah, karena dari kantin itu sendiri dalam sehari sudah memperoleh keuntungan Rp.500 ribu.
“Ini natinya, kita akan pelihara kambing, di pingggiran sekolah ini, akan kita buat kendang kambing. Dari kambing tersebut, kotorannya bisa dimanfaatkan untuk pupuk. Inilah salah satu proses yang kita jelaskan kepada orang tua siswa baru,” kata Ahmadi.
Produk unggulan yang akan diterapkan di sekolah tersebut, Bahasa Inggris. “Masa kalah sama yang Cuma kursus tiga bulan, kit aini sekolah 3 tahun lho. Inilah unggulan yang akan kita terapkan nanti,” ujar Ahmadi, yang terus menceritakan unggulan lain SMKN 1 Pakuanratu.