Waykanan – Warga Blambanganumpu Kabupaten Waykanan, Lampung keluhkan tidak adanya stok tiket kereta api bagi warga sekitar stasiun Blambanganumpu, yang ingin bepergian menggunakan jasa sepur tersebut.
Selama ini saat warga setempat yang akan bepergian menggunakan jasa Kereta api dengan tiket langsung selalu tidak ada, alasannya kursi sudah penuh oleh pembeli yang menggunakan jasa Pemebelian tiket Online.
“Memang bener zaman sekarang ini sudah serba maju, zaman Online, tetapi kereta api itukan tidak online tapi nyata dan stasiunnya ada didepan rumah saya, kecewa sih tidak. Tapi saat kita ada keperluan mendadak dan benar benar perlu, transportasi lain sudah tidak ada,” keluh Umar, petani yang hari itu terburu-buru hendak menjenguk Ibu kandungnya yang sedang sakit di Tanjung Karang.
Dengan tidak adanya transportasi lain, maka jas satu-satunya adalah kereta api, namun saat hendak membeli tiket selalu dikatakan habis.
“Kita takut terlambat, makanya jalan satu-satu ya kereta api, namun saat kita mau naik kereta api, petugas dengan enteng menyatakan ‘tiket habis’ sudah dibeli dengan menggunakan fasilitas Handphone,” katanya.
Dakuinya, bukan tidak mau memberli secara online, namun hingga saat ini tidak pernah memiliki Hp Android, karena kondisi ekonominya.
“Mau beli beras saja susah, gimana mau beli Hp Android,” kata dia.
Naik Kereta api, kata Umar, selain cepat juga ongkosnya terjangkau, dibandingkan naik bus atau travel.
“Bisa lebih tepat waktu, murah. Kalau naik bus atau travel dah mahal ongkosnya. Walaupun Blambanganumpu ini adalah Ibukota Waykanan, tetapi dari zaman merdeka (jadi Kabupaten sendiri, RED) sampai sekarang, belum ada Bus yang Stay di Blamabanganumpu,” kata dia.
Menurutnya, pernah dulu ada jasa bus, tetapi seiring perkembangan waktu, penumpang banyak beralih ke Travel atau Kereta Api. Karena jika naik Bus, penumpang dari Tanjungkarang acapkali diturunkan di Baradatu.
“Baradatu ke Blambanganumpu, masih sangat jauh. Makanya banyak penumpang yang terlantar dan terpaksaa mencarter mobil atau ojek menuju Blambanganumpu,” Imbuh Umar.
Sementara, Kepala Stasiun Kereta Api Blambanganumpu, Deden Y saat hendak dikonfirmasi terkait hal tersebut, tidak ada ditempat. Dihubungi via telpon genggam pribadinya enggan menjawab.
Tim wartawan henya menjumpai petugas Tiket Kereta api, Elmo yang ada di stasiun Kereta Api setempat.
Namun, menurutnya yang bisa memberikan keterangan adalah Kepala Stasiun Kereta Api.
Menurut Elmo, bahwa penumpang kereta api menjelang Hari Hara Idul Adha, naik hingga 40% dari hari hari biasa, baik itu yang menuju Tanjungkarang dan atau menuju ke Kertapati Palembang.
“Saya tidak berani menjawab mas, karena bukan kapasitas saya, akan tetapi memang banyak penumpang KA yang tiketnya yang dibeli secara Online, karena memang beli tiket secara online lebih cepat dan mudah,dan yang beli secara langsung sangat sedikit,” ujarnya.
Diketahui, Setasiun Blambanganumpu, berdiri sejak tahun 1927, saat ini memang sudah mengalami banyak perubahan, dari fasilitas maupun pelayanan.
Sayangnya kemajuan tekhnolgi yang banyak diterapkan saat ini termasuk PT KAI, tidak memiliki kebijakan bagi masyarakat awam yang belum memahami tekhnologi, sehingga kemajuan itu tidak berlaku bagi masyarakat yang kurang mampu.