Mesuji – Pemerintah Daerah Kabupaten Mesuji mengucurkan dana Rp38 milyar untuk KPU dan Bawaslu setempat, guna penyelenggaraan Pilkada serentak tahun 2024.
Realisasi dana hibah dari APBD Mesuji tersebut telah disepakati bersama melalui Naskah Perjanjian Hibah Daerah atau NPHD.
Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Mesuji, Olpin Putra, SH, MH menjelaskan, penyaluran dana hibah Pilkada 2024 itu dilakukan bertahap selama dua tahun, Tahun Anggaran 2023 sebesar 40 % dari total pagu dan sisa nya sebesar 60% di tahun anggaran 2024, hal ini berdasarkan Surat Edaran Menteri Dalam Negeri tentang pendanaan hibah pilkada.
“Untuk KPU jumlah hibahnya sebesar Rp.28 miliar dan Bawaslu sebesar Rp. 11 miliar, dicairkan dua tahap dengan metode 40-60,” ujar Olpin Putra. Selasa (5/11/2024).
Olpin mengatakan, tahap pertama KPU Mesuji telah menerima hibah sebesar Rp11 miliar pada tanggal 29 November 2023 lalu, sementara Bawaslu sebesar Rp.4,5 miliar pada tanggal 1 Desember 2023 lalu.
“Pencairan tahap pertama di akhir tahun 2023 lalu, dan untuk tahap kedua sudah diselesaikan di bulan Juli 2024 kemarin, dengan rincian KPU Rp.17 miliar dan Bawaslu Rp.6,7 miliar, dengan demikian Pemkab Mesuji telah melaksanakan kewajiban merealisasikan dana hibah ke fihak penyelenggara pilkada sudah 100%,” tegasnya.
Menurutnya, dana hibah pilkada tersebut setelah direalisasikan, secara otomatis menjadi kewenangan pihak penyelenggara pilkada dalam membiayai seluruh tahapan dan membuat laporan pertanggung jawaban penggunaan anggaran disertai bukti.
“Kami pemkab Mesuji telah merealisasikan dana hibah pilkada dan berharap dana tersebut dipergunakan dengan baik sesuai Rencana Anggaran Biaya dan aturan-aturan yang berlaku untuk menunjang kesuksesan seluruh tahapan Pilkada 2024 ini,” jelasnya.
Mantan Kabag Hukum Pemkab Mesuji ini juga menambahkan, jika nantinya ada sisa dana setelah pilkada, semuanya harus mengembalikan ke kas daerah.
“Ya harus dikembalikan karena itu uang negara yang ada pertanggungjawaban nya, kalau tidak dikembalikan akan ada konswekensinya di proses hukum sesuai aturan yang berlaku,” pungkasnya.
Sementara itu, Kasi Intel Kejaksaan Negeri Mesuji Ardi Herliansyah, SH, MH mewakili Kepala Kejari Mesuji Sefran Haryadi, SH, MH mengingatkan KPU dan Bawaslu untuk hati-hati mengunakan dana hibah pilkada 2024 ini, agar tidak menimbulkan kerugian negara dan berlawanan dengan hukum.
“Besar anggaran Pilkada ini, jadi jangan sampai ada penyelewengan, penyalahgunaan atau tidak dikelola dengan baik. Jadi untuk dua instansi ini kami akan terus melakukan pengawasan extra dan nantinya akan meminta pertanggungjawaban penggunaan dana hibah ini agar tidak disalahgunakan apalagi sampai di korupsi,” ujarnya.