gentamerah.com | Pesawaran- Komisi B Dewan perwakilan rakyat daerah (DPRD) Kabupaten Batang Provinsi Jawa Tengah, melakukan kunjugan kerja (Kungker) ke Kabupaten Pesawaran Provinsi Lampung, dengan alasan di Bumi Andan Jejama tersebut memiliki nilai plus bidang kesehatan.
Ketua DPRD Kabupaten Batang, Teguh mengakui kondisi eografis di Pesawaran hampir sama dengan wilayahnya.
“Provinsi Lampung ini, Geografisnya hampir sama dengan tempat kami, makanya kami kungker ke Kabupaten Pesawaran, karena ada nilai kelebihan.
Masyarakat ditempat kami, mayoritas petani,” katanya.
Menurutnya, di Kabupaten Batang, terdapat banyak tanah bengkok, yang paling luas milik desa,” ucapnya, saat menyampaikan sambutan di Aula Puskesmas Gedong Tataan, Rabu (04/10/2017).
Terkait kesehatan, di Kabupaten Batang, dari 21 Puskesmas memiliki lima rawat inap, satu Rumah Sakit Umum dan dua Rumah Sakit Swasta.
“Kami ingin tahu, bagaimana mengenai pelayanan kesehatan dan kualitasnya,” ujarnya.
Teguh mengungkapkan, bahwa Kabupaten Batang merupakan wilayah lintas, sebagai perlintasan kendaraan dari berbagai Provinsi.
“Kendaraan roda empat dari Provinsi Lampung dan Provinsi Palembang berhenti ditempat kami. Tempat yang disebut Pantura itu adalah singkatan dari Pantai Utara,” kata dia.
Ketua DPRD Batang tersebut menjelaskan, terkait HIV AIDS diwilayahnya cukup tinggi, dengan alasan masih adanya prostitusi. “Ditempat kami, banyak yang terjangkit HIV AIDS, sebab, adanya tempat prostitusi. Terdapat hutan Jati, nah dilokasi itulah banyaknya supir mampir untuk melakukan Prostitusi. Makanya kami punya istilah, supir itu susu mampir,” kata Teguh disambut gelak tawa yang hadir ditempat tersebut.
Sementara itu, Anggota DPRD Kabupaten Pesawaran, Erlinda Widiastuti, mengatakan DPRD Pesawaran memiliki empat komisi dan delapan Fraksi. “Kalau masalah kesehatan, itu merupakan Leading sektor kami di komisi 4,” ujar dia.
Silah Hudin, Asisten III Bidang Administrasi Umum Pesawaran mengungkapkan,
Pemkab setempat berkomitmen untuk meningkatkan pembangunan kesehatan melalui steake holder dan seluruh komponen masyarakat.
“Untuk menunjang pelayanan kesehatan masyarakat, pos- pos pelayanan kesehatan sudah tersedia sampai ketingkat desa. Pembangunan kesehatan terus kita arahkan, pada tingkat kualitas sumber daya manusia,” kata Hudin.
Penulis : Ali Mubaroq
Editor : Seno
Editor : Seno
