gentamerah.com|Pesawaran- Gotong royong embrionya sudah ada sejak lama, kepala desa mampu melaksanakan gotong royong, namun masyarakatnya yang enggan mengikuti acara tersebut.
Hal itu diungkapkan Bupati Pesawaran, Dendi Rama Dhona dalam acara Lomba gotong royong tingkat Provinsi Lampung, dan Desa Peguyupan Kecamatan Waylima wakili Kabupaten Pasawaran pada lomba tersebut.
“Masyarakat itu kalau diajak gptpngroyong gak usah ngomel sama kepala desanya, karena gotongroyong itu, membawa kita menuju kemakmuran dan kesejahtraan,” katanya, Selasa (10/04/2018).
Menurutnya, jika ada saluran air menyumbat diksekitar sendiri, wajib dibersihkan. “Jangan malah orang lain untuk melancarkan salurannya. Saluran Air menyumbat, malah tetangga lain yang membersikannya, bukannya masyarakat terdekat,” ucap Dendi.
Sementara itu, ketua tiem penilai lomba desa, Yuda Setiawan mengatakan, nama desa setempat sangat cocok sebagai perwakilan dalam lomba gotongroyong.
“Dengar nama Peguyuban saja, hati saya terasa adem, berarti desa ini masyarakatnya pada guyub semua, begitu juga dengan Pemerintah Kabupaten Pesawaran,” ujarnya.
Yida menjelaskan, gotongroyong merupakan ciri khas di Indonesia, negara luar banyak yang mencontohmya, tetapi tidak bisa.” Negara luar banyak yang mencontoh di Negara kita untuk bergotongroyong. Seperti Negara Korea Selatan, tapi mereka tidak bisa belajar dari kita, karena di negara mereka ada uang baru jalan, tidak seperti kita, tidak ada uang juga tetap jalan,” kata Kepala BPMd Provinsi Lampung.
Penulis : Ali Mubaroq
Editor : Seno
Editor : Seno
